Bisnis.com, JAKARTA – PT Graha Mitra Asia Tbk. (RELF) atau Relife Asia akan resmi melantai hari ini di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada masa penawaran umum (initial public offering/IPO), saham RELF mengalami kelebihan permintaan dari investor atau oversubscribed 6,28 kali.
Direktur Utama Graha Mitra Asia Ivan Darmanto mengatakan tingginya antusiasme tersebut memberikan kepercayaan bagi RELF untuk mengejar target penjualan Rp72 miliar dengan tetap menjaga tingkat profitabilitas yang baik.
“Dengan IPO, kami ingin terus bisa mengembangkan perusahaan menjadi lebih baik lagi sehingga kepercayaan investor tetap terjaga dengan baik,” kata Ivan dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (22/6/2023).
RELF menyelenggarakan penawaran umum dengan melepas 1,2 miliar saham ke publik. Jumlah saham yang ditawarkan setara dengan 20,95 persen dari modal disetor. RELF juga menunjuk PT UOB Kay Hian selaku penjamin pelaksana emisi efek.
Adapun harga saham yang ditawarkan sebesar Rp90 per saham. Alhasil dana segar yang di raup emiten properti ini sebesar Rp108 miliar.
Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham ini sebagian besar akan digunakan oleh RELF untuk melakukan akuisisi lahan yang langsung dikerjakan sebagai proyek baru RELF.
Baca Juga
Sebesar Rp56 miliar atau sekitar 51,85 persen akan digunakan untuk membeli tanah seluas 4 Ha berlokasi di Semplak Barat, Kemang, Bogor. Tanah tersebut akan dibangun menjadi hunian dengan jumlah sekitar 300 rumah.
Sebesar Rp27,5 miliar atau 25,46 persen dari keseluruhan dana akan digunakan untuk membeli tanah seluas 2.750 m2 di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Nantinya tanah tersebut akan dikembangkan sebagai proyek real estate Greenland Jagakarsa.
Selain untuk akuisisi lahan, sebanyak 22,69 persen atau sebesar Rp24,5 miliar, RELF akan mengalokasikan perolehan dana IPO untuk modal kerja untuk pembangunan infrastruktur, fasilitas sosial, fasilitas umum dan operasional RELF.
Sebelum IPO, pemegang saham mayoritas perseroan adalah PT Relife Property dengan kepemilikan 24,59 persen, Achmad Machlus Sadat 21,88 persen, Ghofar Rozaq Nazila 13,63 persen, PT Nusa Perkasa International 13,32 persen, PT Relife Realty Indonesia dan PT Patraland Mulia Jaya berjumlah sama sebanyak 11,93 persen, dan PT Asia Intrainvesta sebanyak 2,72 persen.