Bisnis.com, JAKARTA - Kendati aksi korporasi IPO mencapai rekor tertinggi pada 2023, sejumlah saham yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut anjlok hingga belasan rupiah.
BEI mencatat sepanjang 2023 ada sebanyak 79 emiten yang melantai dengan nilai penggalangan dana dihimpun sebesar Rp54,14 triliun. Jumlah itu melesat dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebanyak 59 emiten dengan dana yang dihimpun Rp33,06 triliun.
Jumlah IPO pun mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, dari sebelumnya 66 IPO atau emiten baru pada 1990. Rekor IPO tersebut bertahan dua dekade lebih.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, rata-rata emiten baru pada 2023 melakukan listing di rentang harga IPO Rp100-Rp200 per saham. Tercatat, hanya 4 dari 79 perusahaan yang mencatatkan sahamnya dengan harga penawaran di atas Rp1.000.
Keempat emiten tersebut yakni PT Hillcon Tbk. (HILL), PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL), PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN), dan PT Mastersystm Infotama Tbk. (MSTI).
Beberapa emiten baru di rentang harga IPO Rp100-Rp200 mencatatkan penurunan harga saham bahkan hingga ke bawah Rp50 hingga Rp12.
Baca Juga
Dari 79 emiten baru, sebanyak 51 saham mencatatkan penurunan, sedangkan 28 sisanya mencatatkan kenaikan harga saham sejak IPO.
Penurunan terdalam dibukukan oleh emiten bimbingan belajar atau bimbel, PT Lavender Bina Cendikia Tbk. (BMBL) yang ambles 88,83% dari harga IPO Rp188 per saham pada 11 Januari 2023 ke level Rp21 per saham per Jumat, (22/12/2023).
Selanjutnya, PT Menn Teknologi Indonesia Tbk. (MENN) mencatatkan penurunan 84,62% sejak IPO pada 18 April 2023 di harga Rp78 per saham menjadi Rp12 per saham. Diikuti oleh PT Hassana Boga Sejahtera Tbk. (NAYZ) yang turun 82% dari harga IPO Rp100 ke level Rp18 per saham.
PT Mitra Tirta Buwana Tbk. (SOUL) yang IPO pada 6 Januari 2023 di harga Rp110 per saham juga ambles 81,82% ke level Rp20 per saham per 22 Desember 2023.
Kemudian, saham PT Solusi Kemasan Digital Tbk. (PACK) juga ambles 80,25% dari harga IPO Rp162 per saham ke posisi Rp32 per saham. Disusul saham PT Widiant Jaya Krenindo Tbk. (WIDI) yang merosot 79% ke level Rp21 per saham, dari harga IPO Rp100 per saham.
Emiten IPO terboncos pada 2023 selanjutnya yakni MSIE yang anjlok 74%, RELF turun 72,22%, KOKA turun 60,94%, dan HBAT merosot 59,26% sejak IPO.
Kendati banyak emiten baru yang membukukan kinerja saham negatif, BEI mengakui belum berencana untuk mengevaluasi atau memperketat syarat untuk calon emiten yang akan melantai di Bursa melalui penawaran umum perdana saham atau IPO pada tahun depan.
Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, target IPO yang ditetapkan pada 2024 sebanyak 62 emiten atau lebih rendah dibandingkan capaian tahun ini sebanyak sebesar 77 emiten per 10 November 2023. Pihaknya belum berencana memperketat syarat emiten IPO.
"Tidak, belum ada [pengetatan syarat IPO]. Untuk listing belum ada setahu saya," ujar Iman kepada wartawan di Gedung OJK pada Senin, (13/11/2023).
10 Saham IPO Paling Anjlok pada 2023:
No |
Kode |
Nama Emiten |
Tanggal IPO |
Harga IPO |
Harga per Jumat (22/12) |
Perubahan |
1. |
BMBL |
PT Lavender Bina Cendikia Tbk |
11 Januari 2023 |
Rp188 |
Rp21 |
-88,83% |
2. |
MENN |
PT Menn Teknologi Indonesia Tbk |
18 April 2023 |
Rp78 |
Rp12 |
-84,62% |
3. |
NAYZ |
PT Hassana Boga Sejahtera Tbk |
6 Februari 2023 |
Rp100 |
Rp18 |
-82% |
4. |
SOUL |
PT Mitra Tirta Buwana Tbk |
6 Januari 2023 |
Rp110 |
Rp20 |
-81,82% |
5. |
PACK |
PT Solusi Kemasan Digital Tbk |
8 Februari 2023 |
Rp162 |
Rp32 |
-80,25% |
6. |
WIDI |
PT Widiant Jaya Krenindo Tbk |
10 Juli 2023 |
Rp100 |
Rp21 |
-79% |
7. |
MSIE |
PT Multisarana Intan Eduka Tbk |
10 Agustus 2023 |
Rp100 |
Rp26 |
-74% |
8. |
RELF |
PT Graha Mitra Asia Tbk |
22 Juni 2023 |
Rp90 |
Rp25 |
-72,22% |
9. |
KOKA |
PT Koka Indonesia Tbk |
11 Oktober 2023 |
Rp128 |
Rp50 |
-60,94% |
10. |
HBAT |
PT Minahasa Membangun Hebat Tbk |
7 Agustus 2023 |
Rp108 |
Rp44 |
-59,26% |