Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan bergerak fluktuatif, tetapi ditutup melemah di rentang Rp16.270–Rp16.320 pada perdagangan, Selasa (12/8/2025).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup menguat ke level Rp16.279,50 per dolar AS atau naik 0,08% pada perdagangan kemarin. Sementara itu, dolar AS menguat 0,01% ke 98,18.
Selain rupiah, yen Jepang juga menguat 0,26%, dolar Singapura menguat 0,10%, rupee India menguat 0,04%, peso Filipina menguat 0,08%, dan ringgit Malaysia menguat 0,24%.
Sebaliknya, baht Thailand justru terkoreksi 0,06%, yuan China terkoreksi 0,02%, won Korea melemah 0,02%, dan dolar Taiwan melemah 0,25%.
Pengamat forex Ibrahim Assuaibi menilai proyeksi pertumbuhan ekonomi global saat ini disinyalir dapat meningkat, asalkan terdapat kebijakan yang mampu menciptakan kepercayaan, prediktabilitas, dan keberlanjutan dalam meredam ketegangan dan menjaga stabilitas harga.
"Pada perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah bakal bergerak fluktuatif, tetapi ditutup melemah pada rentang Rp16.270–Rp16.320 per dolar AS," kata Ibrahim, Selasa (12/8/2025).
Baca Juga
Dia menambahkan pasar berharap terhadap kemungkinan berakhirnya sanksi yang membatasi pasokan minyak Rusia ke pasar internasional. Harapan itu kian meningkat seiring rencana pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 15 Agustus mendatang.
Dari dalam negeri, lanjutnya, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 kembali meningkat menjadi 4,8%. Sebelumnya, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,7% pada 2025.
Revisi IMF dinilai sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia, yang pada 2025 menjadi 3%, naik 0,2 poin. Dan pada 2026 mencapai 3,1%, naik 0,1 poin dibandingkan proyeksi April 2025.
Sebaliknya, IMF menilai bahwa ketegangan geopolitik saat ini mampu melemahkan pertumbuhan ekonomi, mengganggu rantai pasok global, hingga membuat harga komoditas naik.
Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 09.05 WIB, rupiah melemah 0,03% ke level Rp16.285 terhadap dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS juga mengalami kontraksi 0,02% menjadi 98,49.
Sejumlah mata uang negara Asia yang juga melemah terhadap dolar AS antara lain adalah yen Jepang yang koreksi 0,08%, dolar Taiwan koreksi 0,01%, dan peso Filipina koreksi 0,26%.
Sebaliknya, mata uang negara Asia yang menguat terhadap dolar AS antara lain seperti dolar Singapura yang menguat 0,07%, won Korea Selatan menguat 0,13%, yuan Tiongkok menguat 0,02%, ringgit Malaysia menguat 0,03%, dan bath Thailand yang menguat 0,12%.