Bisnis.com, JAKARTA — Emiten jasa angkutan tambang batu bara PT RMK Energy Tbk. (RMKE) membukukan kinerja cemerlang sepanjang 2022 dengan laba tumbuh hingga 95,15 persen.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan sampai dengan akhir 2022 RMKE mencatat pendapatan usaha sebesar Rp2,73 triliun atau meningkat secara signifikan sebesar 46,6 persen dari tahun sebelumnya Rp1,86 triliun.
RMKE juga berhasil mencatatkan laba bersih usaha sebesar Rp388,97 miliar atau meningkat sebesar 95,15 persen pada 2022 dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp199,28 miliar.
Direktur Operasional RMK Energy William Saputra mengatakan kenaikan kinerja keuangan tersebut didukung oleh peningkatan volume batubara di tengah normalisasi harga saat ini.
Dari segmen penjualan batu bara, RMK Energy mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp2,1 triliun atau meningkat sebesar 45,3 persen yoy. Kenaikan pendapatan tersebut didukung oleh kenaikan volume penjualan batubara yang meningkat sebesar 45,1 persen yoy menjadi 2,5 juta ton. Pendapatan segmen ini memberikan kontribusi sebesar 77,3 persen ke total pendapatan Perseroan.
Dari segmen jasa batu bara, RMK Energy mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp620,5 miliar atau meningkat sebesar 51,2 persen yoy. Kenaikan pendapatan segmen ini didukung oleh kenaikan volume jasa bongkar kereta dan muat tongkang batubara yang meningkat masing-masing sebesar 94,8 persen dan 31,3 persen yoy. Pendapatan segmen ini memberikan kontribusi sebesar 22,7 persen ke total pendapatan.
Baca Juga
Pada tahun 2022, RMK Energy menargetkan angkutan volume jasa bongkar kereta dan muat tongkang batu bara masing-masing sebesar 7,8 juta MT dan telah tercapai 149,5 persen dan 100,2 persen dari target tahun 2022.
Untuk segmen penjualan batu bara RMKE menargetkan volume sebesar 2,5 juta ton. Adapun, 50 persen dari target tersebut berasal dari tambang in-house PT Truba Bara Banyu Enim.
Pada akhir tahun 2022, volume penjualan batubara sebesar 2,5 juta MT atau telah mencapai 100,0 persen target tahun ini. Pada tahun ini juga RMK Energy telah berhasil mempertahankan zero fatality selama 3 tahun terakhir.
Direktur Keuangan RMKE Vincent Saputra menambahkan, capaian kinerja sepanjang 2022 mendukung RMK Energy untuk menjaga rasio keuangan (EBITDA terhadap beban kewajiban), di atas ketentuan minimum credit covenant yaitu sebesar 14,3 kali.
Perseroan juga berhasil mengurangi utang finansial sebesar 49,9 persen menjadi Rp217,1 miliar dan dapat mengelola rasio keuangan Debt to Equity (DER) sebesar 0,2 kali yang juga memenuhi ketentuan minimum credit covenant.
Perbaikan rasio keuangan ini juga didukung oleh peningkatan ekuitas Perseroan yang meningkat sebesar 50,3 persen yoy menjadi Rp1,2 triliun. Arus kas RMK Energy secara berkelanjutan juga semakin sehat dengan peningkatan kontribusi jasa batu bara.
"Ke depannya manajemen RMK Energy semakin optimistis untuk dapat mempertahankan kinerja keuangan yang berkelanjutan dengan target yang jauh lebih besar pada tahun ini," katanya.