Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RMK Energy (RMKE) Bidik Penjualan Batu Bara 3,8 Juta Ton pada 2025

PT RMK Energy Tbk. (RMKE) membidik penjualan batu bara 3,9 juta ton tahun 2025.
Ilustrasi truk membawa batu bara di tambang di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan, Rabu (18/10/2023)./JIBI/Bisnis/Abdurachman
Ilustrasi truk membawa batu bara di tambang di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan, Rabu (18/10/2023)./JIBI/Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – PT RMK Energy Tbk. (RMKE) membidik target penjualan batu bara sebesar 3,8 juta ton pada tahun 2025 ini. Target penjualan ini naik dari realisasi penjualan batu bara RMKE tahun lalu sebesar 2,8 juta ton.

Presiden Direktur RMK Energy Vincent Saputra mengatakan tahun ini, pihaknya menargetkan pertumbuhan yang lebih baik, dengan peningkatan volume layanan pemuatan batu bara 11,2 juta ton dan penjualan batu bara sebesar 3,8 juta ton.

"Pendapatan kami targetkan bisa naik menjadi Rp3,9 triliun, dan laba bersih menjadi Rp446,5 miliar," kata Vincent di Jakarta, Selasa (11/3/2025).

Dia melanjutkan ekspansi infrastruktur juga menjadi fokus utama RMKE, termasuk pengembangan jalur hauling di Muara Enim dan Lahat, serta peningkatan kapasitas fasilitas logistik untuk mendukung peningkatan volume transportasi batu bara.

RMKE membukukan total pendapatan usaha sebesar Rp2,46 triliun pada akhir tahun, dengan kontribusi masing-masing segmen penjualan dan jasa batu bara sebesar 69,5% dan 30,5%.

Vincent menuturkan di tengah kondisi harga batu bara cenderung turun, RMKE dapat mempertahankan pendapatan usaha tetap stabil dengan pertumbuhan volume penjualan dan jasa muatan batu bara, terutama pada kuartal IV/2024.

Pada tahun 2024, RMKE dapat memuat 9 juta ton batu bara atau meningkat sebesar 19,3% YoY dan menjual sebanyak 2,8 juta ton batu bara atau meningkat sebesar 18,8% YoY. Dengan pertumbuhan volume operasional pada kedua segmen tersebut, RMKE dapat mempertahankan pendapatan usaha tetap stabil.

RMKE juga berhasil meningkatkan efisiensi operasional dengan menjaga ketepatan waktu bongkaran kereta pada level 3:34 jam, serta mengurangi rasio penggunaan bahan bakar turun sebesar 9,5% YoY selama tahun 2024.

Adapun sepanjang tahun 2024, laba bersih RMKE mencapai Rp274,7 miliar, turun 11,1% YoY akibat fluktuasi harga batu bara yang sempat turun sebesar 19,6% YoY pada kuartal IV/2024. Namun, penurunan laba bersih tersebut lebih kecil dibandingkan dengan penurunan harga batu bara.

Hal ini didukung oleh tren kinerja membaik terutama pada kuartal keempat dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 3,1 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Vincent menuturkan meskipun terjadi penurunan harga batu bara karena pengaruh politik global, tetapi industri batu bara masih akan berkembang sebagai sumber energi yang paling andal dan terjangkau untuk pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri maupun global.

“Saat ini, strategi RMKE adalah tetap meningkatkan kinerja operasional dan melakukan efisiensi pada lingkungan operasional, salah satunya dengan mulai beralih dengan menggunakan energi listrik PLN yang jauh lebih bersih dibandingkan sebelumnya bahan bakar diesel,” ujar Vincent.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper