Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RMK Energy (RMKE) Andalkan Proyek Bersama PTBA, Pacu Kinerja 2023

RMKE akan fokus menuntaskan proyek hauling road yang akan terintegrasi dengan beberapa tambang di Muara Enim, termasuk tambang PTBA.
Salah satu kegiatan PT RMK Energy Tbk. melakukan pemuatan batu bara ke tongkang. Perusahaan akan IPO di BEI dengan harga penawaran Rp160-Rp230.
Salah satu kegiatan PT RMK Energy Tbk. melakukan pemuatan batu bara ke tongkang. Perusahaan akan IPO di BEI dengan harga penawaran Rp160-Rp230.

Bisnis.com, JAKARTA – Permintaan batu bara kalori rendah diperkirakan masih terus berlanjut, di tengah berbagai rencana peralihan ke energi bebas karbon. Mendulang prospek tersebut, PT RMK Energy Tbk. (RMKE) telah menyiapkan beberapa langkah untuk meningkatkan kinerjanya pada 2023.

Direktur Keuangan Perseroan, Vincent Saputra mengatakan untuk meningkatkan kinerja operasional 2023, RMKE akan fokus menuntaskan proyek hauling road yang akan terintegrasi dengan beberapa tambang di Muara Enim, termasuk tambang yang dimiliki oleh PT Bukit Asam Tbk. (PTBA).

Sebelumnya, RMKE bekerja sama dengan PTBA untuk membangun dan merawat hauling road mulai dari tambang PTBA, menyediakan jasa logistik batu bara dari proses loading dan unloading angkutan kereta api, stockpile services, loading tongkang/barge hingga transshipment menuju mother vessel.

Kolaborasi bersama PTBA sejalan dengan impelementasi strategi jangka menengah RMKE. Perseroan menargetkan dapat mengangkut 20 juta ton batu bara dan menjual 5 juta ton batu bara setiap tahunnya serta mengoptimalkan pemenuhan energy security yang menjadi booster perekonomian saat ini.

“Peluang akan energy security dan kondisi ekonomi yang belum pulih sepenuhnya, masih menjadi katalis positif bagi RMKE pada tahun ini. Perseroan juga secara berkelanjutan melihat peluang kolaborasi pada sektor energi untuk meningkatkan volume jasa dan penjualan batu bara kedepannya,” kata Vincent dalam keterangan pers, Rabu (11/1/2023).

Vincent Saputra mengatakan meningkatnya permintaan batu bara kalori rendah diperkirakan akan terus berlanjut dalam beberapa tahun mendatang. Sebab, dibutuhkan biaya yang lebih rendah untuk memenuhi kebutuhan pengamanan pasokan energi yang mendesak saat ini.

Kondisi ekonomi Indonesia maupun dunia yang masih belum pulih sepenuhnya juga menjadi alasan pemilihan batu bara kalori rendah untuk memenuhi kebutuhan energi. Hal ini terbukti dengan permintaan akan batu bara dengan kalori rendah masih tumbuh signifikan dan memiliki harga yang cenderung stabil pada 2022.

“Kondisi ini menjadi peluang yang baik bagi RMKE yang saat ini masih fokus untuk memberikan pelayanan jasa logistik yang seamless untuk batu bara berkalori rendah,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper