Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah saham menjadi penopang penggerak IHSG yang sempat menyentuh all time high (ATH) di level 7.454 pada perdagangan sepekan atau tiga hari bursa, 13-14 Maret 2024.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG sepekan bergerak di level 7.308 hingga 7.454 atau menyentuh level tertinggi sepanjang masa (all time high) dan parkir di posisi 7.328. Meskipun mencapai level tertinggi sepanjang perdagangan, indeks komposit justru turun 0,73% dibandingkan akhir perdagangan pekan lalu di posisi 7.381.
Bursa mencatat beberapa saham yang menjadi penopang indeks pada perdagangan sepekan ini. Saham yang jadi tulang punggung IHSG adalah PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) yang menyumbang penguatan hingga 25,06 poin. Saham BMRI sendiri naik 3,86%.
Kemudian saham PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) yang menopang IHSG hingga 12,8 poin. Saham TLKM sendiri berada di level Rp3.970 per saham atau naik 2,85% sepekan. Disusul saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) yang menyumbang sebanyak 10,81 poin. Saham AMMN naik ke posisi Rp8.725 per saham atau naik 4,18%.
Selanjutnya saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) yang naik 3,23% ke posisi Rp2.880 per saham. AMRT menyumbang indeks sebesar 4,19 poin. Menyusul saham PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) yang menyumbang indeks sebesar 2,58 poin. Saham SSIA naik di posisi Rp930 per saham atau naik 50% pada perdagangan sepekan.
Saham lain yang menjadi top movers adalah PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) yang menyumbang indeks masing-masing sebesar 2,58 poin dan 2,12 poin.
Baca Juga
Kemudian saham PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) yang menopang indeks sebanyak 1,94 poin. Saham DCII berada di level Rp36.575 per saham atau naik 5,1% selama sepekan perdagangan.
Saham lain adalah PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) dan PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) yang menyumbang indeks masing-masing sebesar 1,58 poin dan 1,32 poin.
__________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.