Bisnis.com, JAKARTA – Animo investor terhadap instrumen obligasi pemerintah terpantau makin tinggi. Hal itu tercermin dari hasil lelang surat utang negara (SUN) pada Selasa (12/8/2025) yang mampu mencetak rekor tertinggi penawaran masuk (incoming bids) sepanjang 2025.
Adapun pada 12 Agustus 2025, pemerintah melalui Direktorat Surat Utang Negara (SUN) telah melakukan lelang terhadap delapan seri SUN. Kedelapan seri tersebut adalah SPN03251112 (new issuance), SPN12260813 (new issuance), FR0109 (new issuance), FR0108 (reopening), FR0106 (reopening), FR0107 (reopening), FR0102 (reopening), dan FR0105 (reopening).
“Total penawaran yang masuk sebesar Rp162,32 triliun,” tulis Direktorat SUN dalam pengumumannya, Selasa (12/8/2025).
Nilai penawaran masuk dalam lelang SUN itu merupakan yang tertinggi sejak tahun berjalan 2025. Sebelumnya, nilai penawaran lelang SUN sempat menyentuh level tertingginya pada 1 Juli 2025 senilai Rp121,67 triliun.
Lebih terperinci, nilai penawaran masuk terbesar dihimpun oleh seri FR0109 yang menghimpun dana senilai Rp88,06 triliun. Mengekor di belakangnya, seri FR0108 menghimpun dana sebesar Rp34,04 triliun pada lelang hari ini.
Sisanya, incoming bids senilai Rp13,31 triliun untuk FR0106, Rp7,80 triliun untuk FR0107, Rp6,93 triliun untuk SPN12260813, Rp5,57 triliun untuk FR0105, Rp5,08 triliun untuk FR0102, dan Rp1,51 triliun untuk SPN03251112.
“Total nominal yang dimenangkan dari kedelapan seri yang ditawarkan tersebut adalah Rp32 triliun,” lanjut pengumuman itu.
Adapun nilai tersebut lebih tinggi dari target indikatif lelang surat utang negara sebesar Rp27 triliun.
Seri SUN dengan nilai dimenangkan paling tinggi pada lelang kali ini adalah FR0109 senilai Rp9,90 triliun dengan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 5,94%. Produk ini memberikan kupon sebesar 5,87% dengan jatuh tempo pada 15 Maret 2031.
Penawaran Masuk Investor dalam Lelang SUN 2025:
7 Januari 2025 : Rp31,65 triliun
21 Januari 2025 : Rp54,46 triliun
4 Februari 2025 : Rp77 triliun
18 Februari 2025 : Rp84 triliun
4 Maret 2025 : Rp75,78 triliun
18 Maret 2025 : Rp61,75 triliun
22 April 2025 : Rp77,46 triliun
6 Mei 2025 : Rp80,85 triliun
20 Mei 2025 : Rp108,33 triliun
3 Juni 2025 : Rp77,17 triliun
17 Juni 2025 : Rp81,03 triliun
1 Juli 2025 : Rp121,67 triliun
15 Juli 2025: Rp109 triliun
29 Juli 2025: Rp106,52 triliun
12 Agustus 2025: Rp162,32 triliun