Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menggali Cuan Saham Semester II/2025, Cermati Sektor Teknologi hingga Perbankan

Ekspektasi pemangkasan suku bunga BI dan program pemerintah di semester II/2025 menguntungkan sektor teknologi, infrastruktur, dan perbankan di pasar saham Indonesia.
Investor mencari informasi pergerakan harga saham di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Investor mencari informasi pergerakan harga saham di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Ekspektasi pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI) dan mulai dijalankannya program pemerintah pada paruh kedua 2025 dinilai bakal menguntungkan sejumlah sektor di pasar saham Indonesia.

Head of Research Kiwoom Sekuritas Liza Camelia menerangkan di sepanjang tahun ini sektor teknologi dan infrastruktur telah berkinerja positif berkat kombinasi sentimen pemangkasan suku bunga, meredanya ketidakpastian politik global, hingga masuknya dana asing ke saham-saham berkapitalisasi besar.

Hal itu tercermin lewat kinerja indeks IDX Techno yang sepanjang tahun lalu terkoreksi 9,87%, kini memimpin pertumbuhan tertinggi mencapai 117,95% year to date (YtD) di lantai bursa. Begitu juga dengan IDX Infrastruktur yang menguat hingga 31,58% sepanjang tahun berjalan 2025.

Bahkan, sejumlah sektor yang pada 2024 memimpin penguatan, kini berkinerja loyo. Sebut saja IDX Energy yang menjadi sektor dengan pertumbuhan tertinggi pada 2024, mencapai 28,01%. Namun, pada 2025 sektor ini hanya tumbuh 12,82% YtD.

Hal serupa juga terjadi pada sektor finansial, yang hanya mampu menguat 3,12% YtD, atau sektor konsumer siklikal yang justru terkoreksi 4,18% YtD.

Liza menilai, potensi rotasi sektor oleh para investor akan berlanjut di kuartal IV/2025. Terlebih lagi, jika penurunan suku bunga acuan benar terjadi, dan pemerintah mampu mempercepat belanja infrastruktur fisik maupun digital mereka.

“Sektor konstruksi, telekomunikasi, teknologi, dan properti diproyeksi akan menjadi penerima manfaat. Sementara itu, sektor berbasis konsumsi domestik bisa ikut terdorong jika daya beli menguat,” katanya saat dihubungi, Selasa (12/8/2025).

Retail Equity Analyst Indo Premier Sekuritas Indri Liftiany menambahkan rencana pemerintah untuk menjalankan program 3 juta rumah dan ekspektasi penurunan lanjutan suku bunga bakal memberikan angin segar terhadap sejumlah sektor.

Hanya saja, Indri menilai, tahun ini sejumlah sektor defensif seperti konsumer siklikal hingga non-siklikal cenderung ditinggalkan oleh para investor lantaran terdapat sejumlah saham yang memiliki prospek kinerja dan sentimen yang lebih menarik.

“Saat ini, sektor yang berpotensi terkena imbas positif dari beberapa kebijakan pemerintah ialah sektor finansial, properti, dan infrastruktur,” katanya, Selasa (12/8/2025).

Sementara itu, Investment Analyst Capital Asset Management Martin Aditya merekomendasikan saham perbankan pada paruh kedua 2025. Hal itu dinilai sejalan dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga BI mendatang.

Menurut Martin, kendati saat ini sektor finansial tengah tertinggal, tetapi ekspektasi penurunan suku bunga disebut mampu untuk mendongkrak kinerja emiten di sektor ini. Terhadap sejumlah sektor lain, Martin merekomendasikan alokasi pada saham-saham konglomerasi besar.

“Menurut saya, allocation dan selection sampai akhir tahun ini masih saham-saham konglomerasi. Tapi, mungkin bisa mulai mengalokasi beberapa ke sektor perbankan juga, agar spread portofolio tidak terlalu jauh dengan beberapa indeks acuan,” katanya, Selasa (12/8/2025).

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro