Bisnis.com, JAKARTA - Emiten jasa tambang PT RMK Energy Tbk. (RMKE) hanya menyerap sekitar 40 persen dari target belanja modal atau capex yang disiapkan pada 2022.
Direktur Keuangan RMKE Vincent Saputra mengatakan capex pada 2022 hanya terealisasi Rp70 miliar, jauh di bawah target perseroan sebesar Rp174 miliar untuk proses pembangunan jalan tambang atau hauling road.
"Penggunaan capex yang rendah ini karena ada beberapa akses jalan yang tadinya mau kita selesaikan lebih awal ternyata mundur karena cuaca ekstrem. Ini mempengaruhi realisasi pembelian alat dan lain-lain. Tapi kita harapkan dengan kondisi cuaca lebih baik, apabila pembangunan jalan selesai, alat berat, truk dan lainnya bisa terealisasi" katanya, Senin (3/4/2023).
Pada 2023 sendiri, Perseroan menambah anggaran belanja modalnya hingga dua kali lipat menjadi Rp350 miliar. Sampai dengan akhir Maret 2022, RMKE telah menyerap di atas Rp150 miliar. Vincent menyebutkan penggunaan capex diperuntukkan bagi pembangunan dua jalan tambang.
Kedua jalan tersebut terdiri atas satu jalan tambang ke Muara Enim dan ditujukan untuk angkutan tambang di sekitarnya sepanjang 34 km, dan satu jalan tambang sepanjang 40-50 kilometer ke arah Lahat. Sebelumnya, jalan tambang ke Muara Enim ditargetkan rampung kuartal I/2023.
"Penggunaan [capex]nya ada pembangunan dua jalan, yang satu [Muara Enim] sudah hampir selesai, dan satu lagi [Lahat] dalam tahap pembebasan lahan. Targetnya yang Muara Enim rampung tahun ini, dan satunya lagi tahun depan," jelasnya.
Baca Juga
Untuk hauling road sepanjang 34 km itu, RMKE sudah merampungkan sepanjang 27 km dan masih tersisa 7 km. Adapun, hambatan pengerjaan jalan tambang tersebut juga membuat pelaksanaan kerja sama angkutan batu bara dengan PTBA harus tertunda dari yang seharusnya mulai pada kuartal pertama tahun ini dengan kapasitas angkutan 2,5 juta ton.
"Sementara menyelesaikan 7 km itu, kami juga sedang menjajaki kerja sama dengan jalan desa dan jalan masyarakat yang digunakan untuk lewat perusahaan sawit yang bisa terkoneksi ke jalan 27 km itu. Melalui jalan itu kerja sama dengan PTBA optimistis bisa berjalan April ini meskipun volumenya tidak sebesar target awal," jelasnya.
Selain itu, RMKE juga berharp bisa bekerja sama dengan empat tambang di sekitar tambang PTBA yang belum bisa beroperasi karena belum ada fasilitas hauling road.
"Ada empat penambang yang bisa terhubung langsung dengan fasilitas kami. Potensi kerja sama sudah pernah kami bicarakan, tapi detailnya belum bisa kami jabarkan. Potensi akuisisi atau pengembangan sangat terbuka," imbuhnya.