Bisnis.com, JAKARTA — PT Panorama Sentrawisata Tbk. (PANR) belum bisa menentukan target pada 2023 karena sektor pariwisata masih terdampak pandemi Covid-19. PANR disebut mengalami situasi pent-up demand yang masih terus berlangsung secara global.
Sekretaris Perusahaan Panorama Sentrawisata AB Sadewa menjelaskan pent-up demand adalah kondisi dimana keinginan masyarakat untuk melakukan perjalanan tertunda. Salah satu hal yang mempengaruhi ini adalah maskapai penerbangan yang harus memotong rute penerbangan maupun mengistirahatkan pesawat akibat pandemi.
Situasi tersebut mempengaruhi aksesibilitas masyarakat untuk melakukan perjalanan baik dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, ketersediaan kursi atau seat capacity yang terbatas juga mempengaruhi pemulihan sektor pariwisata.
“Kita tidak bisa melihat target topline maupun bottomline, karena faktor eksternal tadi juga ikut mempengaruhi pemulihan termasuk kinerja perseroan,” ujar Sadewa kepada Bisnis, Rabu (18/1/2023).
Lebih lanjut, Sadewa mengatakan jumlah wisatawan lokal atau inbound hanya mencapai 29 persen sampai 30 persen dari level sebelum pandemi Covid-19. Sementara untuk wisatawan mancanegara atau outbound baru mencapai 50 persen.
PANR juga akan fokus pada pemulihan bisnis dan bersiap untuk fase normalisasi pasca pandemi Covid-19. Bisnis yang akan menjadi fokus PANR adalah perjalanan wisata domestik, inbound, maupun outbound.
Baca Juga
“Pada 2023 PANR akan fokus pada pemulihan bisnis dan mulai bersiap memasuki fase normalisasi. Secara bisnis pun kita akan fokus pada usaha pariwisata baik domestik, inbound, ataupun outbound,” ujar Sadewa.
Menurut Sadewa, penundaan permintaan masih akan berlangsung hingga dua sampai tiga tahun. Sektor pariwisata diperkirakan baru akan pulih maksimal pada 2024.
Maskapai penerbangan dinilai masih membutuhkan waktu untuk menambahkan armada pesawat maupun menambah rute penerbangan. Adapun dicabutnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan wacana menjadikan harpitnas sebagai libur nasional diperkirakan dapat membantu kinerja PANR.
Selain itu, dibukanya beberapa perbatasan pada negara lain juga dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata. Contohnya adalah Cina yang sudah mengakhiri zero covid policy.
“Mobilitas sudah longgar dengan PPKM dicabut kalau bicara domestik. Secara internasional udah banyak negara buka border seperti Cina yang tentunya menjadi momentum bagi orang untuk melakukan traveling,” ujar Sadewa.
Sadewa mengatakan mayoritas pelanggan PANR masih dari dalam negeri baik untuk pembelian tiket pesawat, vocer hotel, paket tur, maupun tiket transportasi darat. Dari sisi penjualan, tiket pesawat masih dominan disusul oleh vocer hotel, dan paket tur.