Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi AS Melambat Bikin Harga Bitcoin Cs Perlahan Pulih

Harga Bitcoin Cs mulai pulih berkat sentimen positif melambatnya inflasi di Amerika Serikat (AS).
Warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Harga Bitcoin Cs mulai pulih berkat sentimen positif melambatnya inflasi di Amerika Serikat (AS), mendorong kepercayaan para investor kripto bahwa era suku bunga tinggi The Fed akan benar-benar berakhir sebelum kuartal IV/2024.

Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha menjelaskan, indikator perbaikan ekonomi AS secara umum akan berdampak positif pada pasar kripto, yang notabene termasuk instrumen investasi berisiko tinggi. 

Terlebih, bos The Fed, Jerome Powell pun telah mengeluarkan pendapatnya di publik, mengakui bahwa mempertahankan suku bunga tinggi terlalu lama dapat membahayakan pertumbuhan ekonomi. 

"Ini tampaknya mengisyaratkan bahwa bank sentral sedang mempertimbangkan pelonggaran kebijakan," ujar Panji dalam analisis mingguan Ajaib Kripto, dikutip Sabtu (13/7/2024).

Apabila The Fed merealisasikan rencana tersebut, sebagian ekonom memproyeksi akan terjadi peluang penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada September 2024, membawa suku bunga acuan akan menjadi 5,00%-5,25%.

Adapun, kondisi inflasi AS Juni 2024 berdasarkan indeks harga konsumen inti yang tidak termasuk biaya pangan dan energi mencatatkan deflasi 0,1% dibandingkan Mei 2024. Merupakan deflasi perdana sejak 2020, alias sejak era dampak pandemi Covid-19 mengemuka.

Alhasil, inflasi AS turun menjadi 3% secara tahunan (yoy), lebih rendah dari inflasi tahunan Mei 2024 sebesar 3,3% yoy, dan berada di bawah ekspektasi para ekonom yang sebelumnya memproyeksi inflasi mencapai 3,1%.

Berdasarkan data Coinmarketcap, kondisi ini memantik perbaikan harga Bitcoin (BTC) ke kisaran US$58.000, naik sekitar 3% dalam seminggu belakangan. Padahal sebelumnya BTC sempat anjlok ke bawah US$55.000 pada periode awal Juli 2024.

"Inflasi AS yang sesuai dengan atau bahkan lebih rendah dari perkiraan, dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi Bitcoin dan pasar kripto secara umum. Dari sisi analisa teknikal, Jika BTC bertahan di atas US$57.000, ada peluang menguji resistance US$60.000," jelasnya. 

Perbaikan harga BTC juga didorong arus masuk perdagangan ETF Bitcoin spot di AS yang notabene mencerminkan gairah kepercayaan investor institusi. Menurut data SoSo Value, awal minggu ini ETF Bitcoin mencatat arus masuk sebesar US$654,3 juta hanya dalam tiga hari perdagangan saja.

Namun, BTC masih dalam fase penurunan sekitar 13% secara bulanan, karena fenomena kelebihan pasokan jual, antara lain akibat penjualan BTC oleh pemerintah Jerman dan penjualan BTC ganti rugi para korban bursa Mt.Gox. 

Kondisi BTC saat ini pun masih membawa sentimen beragam buat para altcoin jumbo. Misalnya, Ether (ETH) dalam seminggu belakangan naik sekitar 2,5%, tapi masih turun 10% secara bulanan. 

Begitu juga dengan BNB dan Solana yang masing-masing naik 3% dalam seminggu belakangan, tapi masih turun secara bulanan. Pasar altcoin pun cenderung diramaikan sentimen masing-masing yang belum tentu sejalan dengan kondisi BTC dan dampak riil ekonomi global. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper