Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Bitcoin Tembus Rp1,97 Miliar, Intip Sentimennya

Harga Bitcoin kembali menyentuh kisaran Rp1,97 miliar di bursa kripto dalam negeri, didorong investasi institusi dan korporasi global.
Warga beraktivitas di dekat logo Bitcoin di Jakarta, Selasa (15/10/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga beraktivitas di dekat logo Bitcoin di Jakarta, Selasa (15/10/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Ringkasan Berita
  • Harga Bitcoin mendekati rekor tertinggi, didorong oleh arus masuk dana dari investor institusi dan pembeli korporasi yang mengalihkan cadangan kas ke aset digital.
  • Reli harga Bitcoin dan Ether dipengaruhi oleh perubahan sentimen pasar, termasuk kebijakan tarif baru AS terhadap emas dan adopsi yang lebih luas oleh institusi keuangan tradisional.
  • Wacana Bitcoin sebagai aset cadangan nasional di Indonesia masih bersifat eksploratif dan memerlukan kajian jangka panjang serta sinergi lintas sektor untuk memastikan kebijakan yang akuntabel dan selaras dengan kepentingan nasional.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA – Bitcoin kembali mendekati rekor tertinggi sepanjang masa, terdorong derasnya arus masuk dana dari investor institusi dan pembeli korporasi yang mengalihkan cadangan kas mereka ke aset digital.

Melansir Bloomberg, Selasa (12/8/2025), harga aset kripto terbesar ini sempat melonjak 3,3% hingga menembus US$122.000, hanya terpaut tipis dari rekor yang tercipta pertengahan Juli. Reli akhir pekan juga mengangkat Ether di atas US$4.300, level tertinggi sejak Desember 2021.

Di bursa kripto lokal, Indodax mencatat harga BTC mencapai Rp1,95 miliar pada pukul 08.21 WIB, naik 0,49% dalam 24 jam terakhir dan sempat menyentuh level Rp1,98 miliar. Adapun Bitcoin mencapai Rp1,945 di bursa kripto Pintu.

Penguatan harga Bitcoin mencerminkan meningkatnya selera investor besar terhadap aset kripto. Data Coingecko menunjukkan, perusahaan-perusahaan yang berfokus mengakumulasi aset digital kini memegang cadangan Bitcoin senilai US$113 miliar.

Untuk Ether, instrumen serupa telah mengoleksi token senilai sekitar US$13 miliar, berdasarkan data strategicethreserve.xyz.

Analis BTC Markets Rachael Lucas mengatakan reli Bitcoin menuju rekor tertinggi didorong oleh arus masuk stabil dari investor institusi ke kas perusahaan, ETF spot di AS, serta perubahan sentimen setelah kebijakan tarif baru AS terhadap emas batangan.

“Dengan emas menghadapi hambatan pasokan dan risiko kebijakan, Bitcoin kian dipandang sebagai penyimpan nilai tanpa batas dan bebas tarif,” jelasnya seperti dikutip Bloomberg.

Bagi Bitcoin, target berikutnya adalah menembus rekor US$123.205, sementara area support berada di kisaran US$116.000 jika tren mengendur, tambah Lucas.

Eric Trump, putra Presiden Donald Trump yang memiliki kepentingan finansial di sejumlah entitas aset digital, memuji reli Ether lewat akun X.

"Saya senang melihat posisi short ETH terpukul habis hari ini. Berhentilah bertaruh melawan BTC dan ETH — Anda akan tergilas," ungkap Eric di X.

Sementara itu, Alt5 Sigma Corp. — perusahaan bioteknologi yang beralih ke sektor keuangan — mengumumkan rencana menghimpun hingga US$1,5 miliar untuk menjadi pengelola cadangan token kripto terkait Trump, yang berpotensi memberi dorongan baru bagi proyek yang menguntungkan keluarganya.

Sentimen optimistis juga tercermin di pasar opsi Ether, dengan rasio put-call di level 0,40. Konsentrasi tertinggi opsi call untuk jatuh tempo 26 Desember berada pada harga US$6.000, menurut data Deribit.

Analis FalconX Ltd. Sean McNulty mengatakan posisi perdagangan Bitcoin dan Ether mayoritas condong ke opsi call untuk September dan Desember, sejalan dengan perkiraan pemangkasan suku bunga dan adopsi yang kian luas oleh institusi keuangan tradisional.

Di sisi lain, perusahaan Strategy milik Michael Saylor pada Senin mengumumkan pembelian 155 Bitcoin senilai US$18 juta, mengerek total kepemilikan menjadi lebih dari US$75 miliar. Saham mantan MicroStrategy itu ditutup naik sekitar 3% menjadi US$406,95.

Kajian Aset Cadangan Nasional

Sementara itu, pelaku pasar kripto dalam negeri mengatakan wacana Bitcoin sebagai opsi salah satu aset cadangan nasional sebagai momentum strategis yang patut dikaji dengan serius.

Vice President Indodax Antony Kusuma menilai potensi Bitcoin sebagai bagian dari aset negara menjanjikan, terutama karena sifatnya yang desentralistik dan tahan inflasi. Namun, ia menegaskan, untuk menjadikan Bitcoin sebagai bagian aset cadangan nasional bukan keputusan yang bisa diambil dalam waktu singkat.

"Diperlukan studi jangka panjang, pendekatan data-driven, serta keterlibatan lintas sektor agar kebijakan yang dihasilkan tidak hanya progresif, tetapi juga akuntabel dan selaras dengan kepentingan nasional dan stabilitas ekonomi," ujar Antony dikutip dari Antara, Minggu (10/8).

Ia menilai penting adanya sinergi antara pelaku industri, otoritas pengawas, dan lembaga pengelola kekayaan negara seperti Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

"Jika dilakukan secara terbuka dan kolaboratif, kajian ini akan menghasilkan arah kebijakan yang adaptif dan selaras dengan kepentingan nasional jangka panjang," katanya.

Wacana Bitcoin sebagai aset cadangan nasional kembali mencuat setelah komunitas Bitcoin Indonesia diundang ke kantor Wakil Presiden Republik Indonesia. Undangan itu memicu spekulasi bahwa pemerintah tengah mengeksplorasi integrasi aset digital ke dalam cadangan strategis negara, meski belum ada langkah konkret ke arah tersebut.

Antony mengapresiasi klarifikasi komunitas Bitcoin Indonesia yang menyebut diskusi di kantor Wapres masih bersifat eksploratif dan tahap awal. Menurutnya, hal ini penting agar publik memahami posisi diskusi secara akurat dan tidak menimbulkan kesalahpahaman.

"Perlu ditegaskan bahwa pembahasan ini bersifat konseptual dan belum menjadi keputusan resmi pemerintah, sehingga tidak semestinya dijadikan dasar spekulasi investasi dalam bentuk apa pun," ujarnya.

Sebagai bagian dari industri kripto nasional, ia mendorong agar pembahasan tidak berhenti di tahap wacana, melainkan ditindaklanjuti melalui dialog terbuka berbasis kajian akademik dan strategi ekonomi nasional.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan nilai transaksi kripto di Indonesia hingga pertengahan 2025 mencapai Rp224,11 triliun, dengan jumlah pengguna 15,85 juta.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro