Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUMN Karya PTPP Kantongi Kontrak Baru Rp11,79 Triliun per Juli 2025

PT PP (Persero) Tbk. raih kontrak baru Rp11,79 triliun hingga Juli 2025, dominan dari proyek swasta.
Pekerja beraktivitas di salah satu proyek di Jakarta. Bisnis
Pekerja beraktivitas di salah satu proyek di Jakarta. Bisnis
Ringkasan Berita
  • PT PP (Persero) Tbk. mencatatkan nilai kontrak baru sebesar Rp11,79 triliun hingga Juli 2025, mencapai 41% dari target tahunan Rp28,5 triliun.
  • Kontrak baru didominasi oleh proyek swasta (42,5%), BUMN (38,9%), dan pemerintah (18,6%), dengan sektor pertambangan memberikan kontribusi terbesar.
  • PTPP mengalami penurunan laba bersih 55,61% YoY menjadi Rp65,25 miliar pada semester I/2025, seiring dengan penurunan pendapatan usaha 23,71% menjadi Rp6,70 triliun.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten BUMN Karya, PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan nilai kontrak baru sebesar Rp11,79 triliun hingga Juli 2025 atau setara 41% dari target kontrak sepanjang tahun ini senilai Rp28,5 triliun.

 Komposisi kontrak baru PTPP didominasi oleh proyek swasta sebesar 42,5%, kemudian proyek BUMN 38,9%, dan 18,6% berasal dari proyek pemerintah. 

Dari sisi segmen, kontribusi terbesar kontrak baru berasal dari pertambangan 24,4%, gedung 21,3%, pelabuhan 19,8%, jalan dan jembatan 19,3%, minyak dan gas 6,9%, irigasi 3%, bendungan 2,3%, bandara 1,8%, dan industri 1,1%.

Corporate Secretary PTPP Joko Raharjo menyampaikan bahwa perolehan tersebut mencerminkan kemampuan perseroan dalam menangkap peluang di berbagai sektor, termasuk di infrastruktur pertambangan yang menjadi salah satu motor pertumbuhan nilai kontrak baru hingga Juli 2025.

Hingga Juli 2025, salah satu kontrak terbesar PTPP adalah proyek ITACHA 2 – Hauling Road di sektor pertambangan dengan nilai kontrak Rp1,93 triliun.

“Ke depan, kami akan terus mengoptimalkan perolehan proyek baru, mempercepat eksekusi, dan menjaga kualitas hasil kerja dengan prinsip zero accident,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (13/8/2025).

PTPP juga memproyeksikan prospek pasar konstruksi nasional akan tetap positif. Seiring hal itu, perseroan berencana untuk memperkuat portofolio proyek, meningkatkan efisiensi, dan menghadirkan inovasi.

Dari sisi keuangan, PTPP membukukan laba bersih sebesar Rp65,25 miliar hingga semester I/2025. Realisasi ini melemah 55,61% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/YoY) senilai Rp147 miliar. 

Penurunan laba bersih ini sejalan dengan menyusutnya pendapatan usaha PTPP yang terkontraksi 23,71% secara tahunan menjadi Rp6,70 triliun, dari sebelumnya meraih Rp8,79 triliun pada semester I/2024.

Di sisi lain, beban pokok pendapatan terkoreksi 25,36% YoY menjadi Rp5,78 triliun. Namun, penurunan ini belum cukup mengimbangi koreksi pendapatan, sehingga laba kotor turut melemah 11,39% menjadi Rp922,13 miliar.

Dari sisi neraca, total aset PTPP tercatat sebesar Rp55,53 triliun, menurun sebesar 1,87% year to date (YtD). Sementara itu, liabilitas turun 2,69% menjadi Rp40,22 triliun, dan ekuitas naik tipis 0,36% YtD ke angka Rp15,31 triliun.

Adapun posisi kas dan setara kas perusahaan tergerus 41,32% secara tahunan, dari Rp4,32 triliun menjadi hanya Rp2,54 triliun pada akhir Juni 2025.

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro