Bisnis.com, JAKARTA — Emiten-emiten tambang dan energi milik Garibaldi ‘Boy’ Thohir, PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO), PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), hingga PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) memberikan penjelasan mengenai pemanggilan dan pemeriksaan direktur PT Adaro Indonesia oleh Kejaksaan Agung.
Corporate Secretary Alamtri Minerals Indonesia Mahardika Putranto dan Corporate Secretary AADI Ray Aryaputra menjelaskan pada 4 Agustus 2025, HG selaku Direktur Adaro Indonesia yang menjabat pada 2018-2025 menghadiri pemanggilan sebagai saksi dari Kejaksaan Agung Republik Indonesia.
Pemanggilan ini menurut Mahardika dan Ray untuk didengar dan diperiksa sebagai saksi dalam penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina (Persero), sub holding, dan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) tahun 2018 sampai 2023.
“PT Adaro Indonesia bukan satu-satunya pihak yang dipanggil menjadi saksi. Terdapat perusahaan-perusahaan pembeli bahan bakar minyak solar lain yang juga turut dipanggil untuk memberikan kesaksian,” kata dia.
ADMR dan AADI juga menjelaskan secara tidak langsung, tetapi melalui entitas anak, memiliki kontrak terpisah untuk pembelian bahan bakar minyak melalui proses tender kompetitif yang diikuti oleh Pertamina dan pemasok bahan bakar minyak lainnya dengan harga pembelian bahan bakar minyak yang berpatokan pada Mean of Platts Singapore (MOPS) ditambah margin.
Adapun ADMR menjelaskan proses hukum yang merupakan pemeriksaan tersebut tidak berdampak terhadap kelangsungan usaha, operasional, maupun keuangan Perseroan.
Baca Juga
Baik AADI maupun ADMR juga menuturkan tetap menghormati dan mendukung proses penyidikan perkara yang tengah dijalankan oleh Kejaksaan Agung Republik Indonesia ini.
“Perseroan mengikuti perkembangan kasus ini dan tetap kami sampaikan penjelasan sebagai berikut, menjalankan kegiatan usahanya seperti biasa,” ujar ADMR dan AADI.
Sampai dengan tanggal keterbukaan informasi ini, baik ADMR, AADI, maupun ADRO menuturkan tidak ada fakta atau informasi material atau kejadian penting yang dapat berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan hidup Perseroan, serta dipandang dapat mempengaruhi harga saham Perseroan.
Pada perdagangan hari ini, sampai pukul 09.30 WIB, ketiga saham milik Boy Thohir ini tercatat bergerak bervariasi. ADRO bergerak menguat 1,08% ke level Rp1.880 per saham pagi ini.
Sementara itu, saham ADMR tercatat stagnan pada level Rp1.110 per saham. Adapun saham AADI turun ke zona merah, dengan melemah 0,35% ke level Rp7.050 pagi ini.