Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BBCA Topang Aliran Dana Asing yang Menguap dari Emiten Grup Djarum

BBCA mencatat net foreign buy Rp576 miliar meski year to date net foreign sell Rp17,5 triliun, menopang aliran dana asing di tengah penurunan saham Grup Djarum.
Investor mencari informasi pergerakan harga saham di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Investor mencari informasi pergerakan harga saham di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Ringkasan Berita
  • PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mencatatkan net foreign buy sebesar Rp576 miliar meskipun secara year to date masih mengalami net foreign sell Rp17,5 triliun.
  • Emiten lain dari Grup Djarum seperti PT Supra Boga Lestari Tbk. (RANC), PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR), dan PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) mengalami net foreign sell secara year to date.
  • BBCA menunjukkan kinerja keuangan yang solid dengan laba bersih Rp29 triliun, tumbuh 8% secara tahunan, sementara emiten lain dari Grup Djarum mengalami pertumbuhan laba yang lebih rendah atau kerugian.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi salah satu emiten di ekosistem Grup Djarum yang mencatatkan net foreign buy pada perdagangan Selasa (12/8/2025).

Kemarin, tercatat penjualan saham oleh investor asing di pasar modal Indonesia sebesar Rp5,07 triliun dan pembelian sebesar Rp7,27 triliun, menghasilkan net foreign buy mencapai Rp2,20 triliun. Namun secara year to date, masih tercatat net foreign sell mencapai Rp58,80 triliun.

Sementara bagi BBCA sendiri, sebanyak 133 juta saham senilai Rp1,17 triliun diborong investor asing, sedangkan 67,8 juta saham senilai Rp595 miliar dilepas. Tercatat net foreign buy BBCA mencapai Rp576 miliar, meskipun secara year to date masih mencatat net foreign sell sebesar Rp17,5 triliun.

Selain BBCA, emiten ritel Grup Djarum PT Supra Boga Lestari Tbk. (RANC) juga mencatat net foreign buy, tetapi angkanya hanya Rp287.000. Secara year to date RANC mencatatkan net foreign sell sebesar Rp272 juta.

Sementara itu, emiten menara PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) dalam satu hari perdagangan kemarin mencatatkan net foreign sell sebesar Rp4,86 miliar. Jika diakumulasi sepanjang tahun berjalan angkanya mencapai Rp544 miliar.

Sedangkan, emiten teknologi Grup Djarum PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli mencatatkan net foreign sell secara year to date sebesar Rp100 miliar. Dalam perdagangan kemarin tidak ada transaksi investor asing.

Berikutnya, emiten pengelola rumah sakit PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) dalam satu hari perdagangan kemarin mencatat net foreign sell sebesar Rp729 juta, dan secara year to date mencapai Rp676 miliar.

Terakhir, emiten properti PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) kemarin mencatat net foreign sell senilai Rp11,6 miliar, terjadi aksi jual investor asing sebesar Rp34,5 miliar dan beli sebesar Rp22,9 miliar. Secara year to date, net foreign sell SSIA mencapai Rp920 miliar.

Sebelumnya, Investment Analyst Capital Asset Management Martin Aditya menilai emiten perbankan dapat menjadi pendongkrak aliran dana asing masuk pasar modal Indonesia. Menurutnya kinerja keuangan perbankan bisa mengerek kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

"Karena satu-satunya pendongkrak indeks yang big caps masih finansial perbankan," katanya, Senin (11/8/2025).

Sementara jika melihat kinerja emiten Grup Djarum hingga semester I/2025 ini, hanya BBCA yang menunjukkan kinerja yang solid. Laba bersih BBCA tercatat sebesar Rp29 triliun, tumbuh 8% secara tahunan atau year on year (YoY). Sementara pendapatan operasional naik 7,8% menjadi Rp56,2 triliun.

Sisanya, laba bersih TOWR hanya tumbuh 2,93% YoY menjadi Rp1,65 triliun. Bahkan BELI, RANC dan SSIA masing-masing menanggung rugi sebesar Rp1,25 triliun, Rp35,89 miliar dan Rp32,34 miliar. Sementara HEAL mengalami koreksi laba bersih 34,48% menjadi Rp224,84 miliar.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro