Bisnis.com, JAKARTA – Berita pilihan Bisnis Indonesia Premium edisi Rabu (13/8/2025) mulai dari fenomena konglomerat Asia melirik emas hingga SBN diborong investor asing.
1. Fenomena Konglomerat Asia Tumpuk Portofolio Emas, Kapan Pesta Harga Usai?
Kalangan super kaya di Asia, beberapa family office, terjun langsung ke bisnis emas. Di tengah booming harga emas, mereka membiayai, mengirimkan, dan menjual logam mulia batangan itu layaknya pedagang.
Ambil contoh Cavendish Investment Corp., sebuah family office yang dikelola oleh mantan direktur perusahaan perhiasan di Hong Kong, mengalokasikan sekitar sepertiga portofolionya tahun ini untuk perdagangan emas fisik, melangkah lebih jauh dari sekadar pelacak indeks dan penyimpanan di brankas.
2. Penjualan Mobil Masih Lesu, Kecepatannya Seperti saat Pandemi
Penjualan mobil secara nasional masih lesu yang terlihat dari turunnya permintaan hingga Juli 2025. Kondisinya hampir sama seperti saat pandemi Covid-19.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara wholesales atau dari pabrik ke dealer sebesar 60.552 unit pada Juli 2025. Realisasi tersebut merosot 18,4% secara dibandingkan tahun lalu (YoY) sebanyak 74.230 unit.
3. Beda Hasil Ekspansi Pasar Ekspor Emiten Batu Bara (ITMG & PTBA) saat Permintaan China Lesu
Emiten batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) dan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) gencar memperluas pasar ekspor di tengah menurunnya permintaan sejumlah negara tujuan utama, seperti China dan Jepang, pada semester I/2025.
Namun, hasil berbeda didapatkan kedua emiten tersebut dari sisi pendapatan kendati sama-sama mencatatkan penurunan signifikan laba bersih yang terutama dipengaruhi oleh anjloknya harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) batu bara seiring penyusutan harga batu bara global.
4. Cerita Victor Hartono Grup Djarum Mematahkan Mitos “Kaya Tujuh Turunan” dan Kutukan Generasi Ketiga
Istilah “kaya tujuh turunan” sering kali dikaitkan dengan kisah konglomerat. Seolah kekayaan yang dirintis satu generasi akan otomatis langgeng tanpa usaha. Victor Hartono justru mematahkan mitos itu lewat kisah keluarga dari sebelum pendirian Grup Djarum.
Direktur Utama PT Djarum, Victor Rachmat Hartono bercerita sudah beberapa generasi keluarganya menjalankan bisnis bersama. Sebelum menjajaki bisnis rokok, kakek moyangnya memulai bisnis dengan masuk ke industri minyak kacang tanah.
5. SBN Diserbu Investor Asing, Pamor Reksa Dana Pendapatan Tetap Bakal Makin Tinggi
SBN diserbu investor asing yang tecermin pada meriahnya lelang SUN pada Selasa (12/8/2025). Hal ini pun membuka jalan bagi kenaikan pamor reksa dana pendapatan tetap.
Berdasarkan keterangannya, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), lelang Surat Utang Negara (SUN) mendapatkan penawaran masuk Rp162,23 triliun. Penawaran masuk ini melampaui rekor sebelumnya sebesar Rp121,67 triliun.