Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Baru IPO, Harta Djaya (MEJA) Bidik Proyek Baru Rp200 Miliar

Perusahaan furnitur, PT Harta Djaya Karya Tbk. (MEJA) membidik proyek baru senilai Rp200 miliar usai resmi IPO
PT Harta Djaya Karya Tbk. (MEJA), PT Multikarya Asia Pasifik Raya Tbk. (MKAP) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, (12/2/2024). /Bisnis-Rizqi Rajendra.
PT Harta Djaya Karya Tbk. (MEJA), PT Multikarya Asia Pasifik Raya Tbk. (MKAP) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, (12/2/2024). /Bisnis-Rizqi Rajendra.

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan konsultasi desain, pelaksana konstruksi interior, dan pabrikasi furnitur, PT Harta Djaya Karya Tbk. (MEJA) membidik proyek baru senilai Rp200 miliar usai resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau IPO pada Senin, (12/2/2024).

Direktur Utama MEJA Richie Adrian Hartanto mengatakan, perseroan memiliki beberapa klien perusahaan besar seperti Bank Mandiri (BMRI), Bank BJB (BJBR), Traveloka hingga Goodyear.

“Totalnya untuk proyek yang lagi pitching itu hampir Rp200 miliar. Sedangkan proyek yang on-going itu sekitar Rp18 miliar,” ujarnya di Gedung BEI pada Senin, (12/2/2024).

Sementara itu, lanjutnya, untuk proyek yang masih berjalan di Bank Mandiri ada dua, yakni satu di Palembang dan satu di Semarang. Selanjutnya ada Asian Development Bank, dan Kementerian Perindustrian.

Perlu diketahui, pada awal pendirian, MEJA memiliki usaha di bidang pembangunan sebagai pemborong pekerjaan bangunan, jasa konsultan desain interior dan perdagangan furnitur pada 2012. Hal ini bermula ketika perseroan berdiri dan membuka workshop di Sawangan, Depok, Jawa Barat dengan luas mencapai 600 meter persegi. 

Titik tolak perkembangan MEJA bermula saat diberi kesempatan untuk menjadi vendor di berbagai Instansi seperti Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Kepolisian Republik Indonesia dan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.

Pada 2021, perseroan terpilih menjadi salah satu kontraktor di Proyek Revitalisasi Taman Ismail Marzuki. Sementara itu, tahun berikutnya, perseroan mendapatkan proyek pengerjaan interior untuk BUMN Bank Mandiri dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI). 

Adapun hingga saat ini, perseroan memiliki fokus dalam tiga segmen bisnis, yakni konsultasi desain, pelaksana kontruksi interior dan pabrikasi furnitur.

Emiten dengan kode ticker MEJA ini melepas sebanyak-banyaknya 480 juta saham dengan nominal Rp20 per saham atau setara 25,03% dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan. Penjamin emisi efek dari IPO adalah PT MNC Sekuritas.

Alhasil, dengan harga penawaran awal Rp103 per saham, maka MEJA berpeluang meraup dana segar Rp49,44 miliar. Perusahaan juga berencana menerbitkan 480 juta Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma kepada para pemegang saham baru perseroan.

Adapun, dana hasil IPO MEJA rencananya digunakan untuk pembelian aset tetap dan peralatan, kemudian sewa bangunan, kendaraan, dan pengembangan sistem informasi. Sebagian besar dana hasil IPO tersebut akan dialokasikan untuk modal kerja seperti pembelian bahan baku, biaya kontraktor, desain interior, dan pengadaan furnitur.

-------------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper