Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) memaparkan realisasi pencapaian yang menjadi target pada 2025. Beberapa di antara pencapaian yang ciamik itu terlihat dari pertumbuhan jumlah investor dan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH).
Direktur Utama BEI Iman Rachman menjabarkan tahun ini ada tiga target BEI, yaitu rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) mencapai Rp13,5 triliun, jumlah investor baru bertambah 2 juta, dan 407 pencatatan efek baru.
"Kalau dilihat per 8 Agustus 2025, RNTH sudah Rp13,56 triliun. Mudah-mudahan ini bisa tercapai sampai akhir tahun. Di mana volume transaksi hariannya 22 miliar lembar saham dan frekuensinya 1,29 juta kali transaksi," kata Iman dalam acara 48 Tahun Diaktifkannya Pasar Modal Indonesia, Jakarta, Senin (11/8/2025).
Sementara itu, jumlah efek baru telah mencapai 428 efek, termasuk perusahaan yang IPO sebanyak 22 perusahaan, obligasi, sukuk, ETF, Efek Beragunan Aset (EBA) dan EBA SP Syariah.
Dari efek yang dicatat tersebut, total fundraising yang didapatkan dari saham sebesar Rp10,4 triliun dan dari obligasi sebesar Rp132,2 triliun.
Sementara itu, jumlah investor baru pasar modal per 8 Agustus 2025 mencapai 17,57 juta, yang artinya ada pertumbuhan 2,7 juta investor baru dibanding jumlahnya per akhir 2024.
"Kalau 17,57 juta artinya sampai 8 Agustus 2025 sudah 2,7 juta investor baru. Jadi asumsi target kami di akhir tahun sudah bisa dipenuhi," tegasnya.
Menariknya dari capaian BEI tahun ini, lanjut Iman, ada potensi jumlah perusahaan mercusuar atau lighthouse yang melantai di bursa efek akan mencapai 6 perusahaan, melebihi target tahun ini sebanyak 5 perusahaan.
Jumlah perusahaan mercusuar yang melantai di bursa efek tersebut termasuk PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU), PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA), PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) dan PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk. (YUPI) yang sebelumnya telah tercatat di bursa efek.
"Dalam pipeline saat ini, ini belum pakai buku Juni, ada 6 calon perusahaan tercatat yang ada di bursa, di mana 2 itu kategori lighthouse. Kalau ini jalan, paling tidak lebih dari 4, ada 6. Ini belum mempertimbangkan ada perusahaan tercatat menggunakan buku Juni," ujarnya.
Kalau sesuai rencana, sejumlah 6 perusahaan mercusuar yang melantai di bursa tahun ini akan diisi oleh 2 perusahaan di sektor basic materials, 1 transportasi logistik, 2 di sektor industrial, dan 1 di sektor finansial.
"Kalau bicara target, Insya Allah kami juga bisa memenuhi walaupun terus terang banyak produk-produk yang sampai akhir tahun kami lakukan, termasuk ETF emas dan sebagainya," pungkasnya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.