Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah tiga perusahaan yang telah menyelesaikan proses IPO dijadwalkan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada hari ini, Senin (12/2/2024). Investor tentunya berharap lonjakan saham pada perdagangan perdana.
Tiga emiten yang akan tercatat hari ini adalah PT Homeco Victorian Makmur Tbk. (LIVE), PT Multikarya Asia Pasifik Raya Tbk. (MKAP) dan PT Harta Djaya Karya Tbk. (MEJA).
LIVE yang melepas 17,60% dari jumlah saham yang tercatat dengan harga Rp148 ini memiliki PER sebesar 9,26 kali dan PBVR sebesar 1,95 kali. Perhitungan valuasi ini menggunakan laporan keuangan per 31 Juli 2023.
Dalam laporan keuangannya, LIVE membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp19,64 miliar dengan jumlah modal tercatat sebesar Rp170,49 miliar.
Kemudian emiten MKAP yang menawarkan 650 juta saham dengan harga Rp115 per saham memiliki PER 10,17 kali dengan PBVR sebesar 1,67 kali. Perhitungan valuasi ini juga menggunakan laporan keuangan periode 7 bulan.
Perseroan pada 2005 memperluas bisnisnya ke bidang penyewaan pompa melalui kepemilikan PT Petrodrill Manufaktur Indonesia. Akan tetapi, MKAP melepas kepemilikan pada Petrodrill di tahun 2023. Pada 2008, MKAP melalui produk Water Pump Mudking berhasil mempelopori pekerjaan jasa sewa Water Transfer & Brine Pump untuk proyek Geothermal di Indonesia.
Baca Juga
Sejak tahun 2018 hingga saat ini, MKAP berhasil memperoleh kontrak penyediaan produk atau jasa untuk proyek migas berbagai perusahaan terkemuka, seperti PT Pertamina EP (2018), Chevron (2018), Freeport McMoran, Grasberg (2019), dan PT Bukit Asam Tbk (2019).
Terakhir MEJA, emiten yang bergerak di bisnis dekorasi eksterior dan konstruksi gedung ini menawarkan PER sebesar 89,47 kali dengan PBVR sebesar 4,68 kali kepada investor. PER ini lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata milik perusahaan pembanding yaitu sebesar 51,96 kali dengan PBVR sebesar 4,68 kali.
MEJA ini berencana melepas sebanyak-banyaknya 480 juta saham atau setara 25,03% dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan. Penjamin emisi efek dari IPO adalah PT MNC Sekuritas.
Berdasarkan prospektus perusahaan, MEJA menawarkan saham dengan nilai nominal Rp20 per saham. Adapun harga pelaksanaan yaitu Rp103 per saham. Total dana yang dibidik diperkirakan mencapai Rp49,44 miliar.
Saham ARA
Investor tentunya mengharapkan saham BEER mampu naik pada perdagangan perdana. Apalagi, saham IPO kerap identik dengan pencapaian auto rejection atas (ARA).
Auto Rejection merupakan pembatasan minimum dan maksimum kenaikan dan penurunan harga saham dalam jangka waktu satu hari perdagangan di bursa. Auto rejection diterapkan untuk memastikan perdagangan saham berjalan dalam kondisi wajar.
Jika saham berfluktuasi dengan harga tinggi dan menembus batas atas atau bawah, sistem bursa akan menolak 'order' secara otomatis yang ditetapkan oleh BEI. Batas tersebut yang dinamakan auto reject atas dan bawah.
Sebuah saham yang terus menerus mengalami kenaikan, akan dikategorikan ARA. Batasan auto rejection yang berlaku saat ini simetris, yakni rentang harga Rp50-Rp200 berlaku ARA dan ARB 35%, lalu rentang harga lebih dari Rp200-Rp5.000 berlaku ARA dan ARB 25%, serta rentang di atas Rp5.000 berlaku ARA dan ARB 20%.