Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MEJA Suntik Modal Tiga Perusahaan Senilai Rp14,4 miliar Termasuk Fasilitas Padel

MEJA berinvestasi pada tiga sektor yang sedang berkembang untuk memperluas eksposur serta memperkuat daya tahan untuk menghadapi tantangan global.
Ilustrasi produk emiten di bidang pengadaan interior, konstruksi dan solusi ruang PT Harta Djaya Karya Tbk. (MEJA). /interra.co.id
Ilustrasi produk emiten di bidang pengadaan interior, konstruksi dan solusi ruang PT Harta Djaya Karya Tbk. (MEJA). /interra.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten di bidang pengadaan interior, konstruksi dan solusi ruang PT Harta Djaya Karya Tbk. (MEJA) melakukan ekspansi dengan menyuntikkan modal senilai Rp14,4 miliar untuk tiga perusahaan, termasuk di antaranya fasilitas olahraga padel.

Direktur Utama PT Harta Djaya Karya Tbk. Richie Adrian Hartanto mengatakan bahwa perusahaan berinvestasi pada tiga sektor yang sedang berkembang untuk memperluas eksposur serta memperkuat daya tahan untuk menghadapi tantangan global.

“Kami berkomitmen untuk terus menciptakan nilai tambah bagi para pemegang saham melalui langkah-langkah ekspansi yang prudent dan berdampak jangka panjang,” ujarnya dilansir dari siaran pers, Selasa (22/7/2025).

Langkah tersebut merupakan bagian dari visi jangka panjang perseroan dalam membangun ekosistem usaha yang terintegrasi, tangguh, dan adaptif terhadap dinamika pasar. Ketiga sektor yang dipilih merupakan bidang usaha dengan tren pertumbuhan positif, baik secara makroekonomi maupun sektoral, serta mendukung sinergi dengan core business MEJA.

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pada 18 Juli 2025, MEJA telah melakukan investasi strategis dengan total senilai Rp14,4 miliar ke dalam tiga perusahaan berbeda masing-masing perusahaan senilai Rp4,8 miliar.

Pertama, MEJA berinvestasi senilai Rp4,8 miliar di PT Niat Djadi Atlet yakni perusahaan di bidang olahraga yang fokus pada pengembangan fasilitas dan aktivitas olahraga padel. Perseroan melihat bahwa olahraga padel sebagai salah satu cabang olahraga yang tengah tumbuh pesat secara global maupun di Indonesia dengan potensi pasar rekreasi dan komersial yang menjanjikan.

“Investasi ini diharapkan memberikan diversifikasi portofolio yang berdampak positif terhadap nilai perusahaan dalam jangka panjang,” ujar Richie.

Kedua, MEJA juga melakukan investasi senilai Rp4,8 miliar pada PT Semitra Vana Persana yakni perusahaan di bidang perdagangan besar semen, pasir, dan perlengkapan rumah tangga. Investasi ini dilakukan untuk memperkuat rantai pasok dan memperluas akses ke bahan baku utama, sehingga dapat meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing bisnis utama perseroaan.

Ketiga, MEJA menyuntikkan dana Rp4,8 miliar ke PT Anagatha Djaya Artha yakni perusahaan di bidang perdagangan besar alat laboratorium dan farmasi, mesin kantor dan perdagangan lainnya. Investasi ini merupakan bagian dari strategi ekspansi perseroan ke sektor pengadaan barang-barang spesifik dan bernilai tambah tinggi, selara dengan kegiatan pengadaan interior dan furnitur khusus yang kerap membutuhkan peralatan penunjang.

“Dengan demikian, investasi ini diproyeksikan mendukung diversifikasi usaha serta memperluas peluang pasar perseroan di sektor business to business (B2B) dan institusi,” imbuh Richie.

Menurut dia, investasi ini sepenuhnya dibiayai dari kas internal perseroan dan tidak berdampak signifikan terhadap struktur permodalan maupun likuiditas. Dengan posisi keuangan yang tetap sehat dan kuat, MEJA berada pada jalur yang solid untuk terus tumbuh dan memperkuat daya saingnya di pasar.

Adapun, perdagangan saham MEJA di pasar reguler dan pasar tunai serta Waran Seri I MEJA (MEJA-W) di seluruh pasar dihentikan sementara oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak Rabu (14/5/2025).

Emiten MEJA tercatat mengalami penurunan drastis 79,72% dari rentang harga Rp360 per lembar (14/4/2025) menjadi Rp73 pada penutupan sesi II Jumat (9/5/2025).

Sementara itu, harga penawaran awal (IPO) saham MEJA yang melakukan pencatatan perdana di BEI pada 12 Februari 2024 adalah Rp103 per lembar.

Penghentian perdagangan itu dilakukan untuk memberikan waktu kepada investor guna mencermati informasi terkait dengan saham tersebut dan sebagai langkah perlindungan pasar.

Suspensi saham MEJA berlaku efektif mulai sesi I tanggal 14 Mei 2025 hingga pengumuman lebih lanjut dari BEI.

--

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurbaiti
Editor : Nurbaiti
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro