Bisnis.com, JAKARTA -- Kebijakan SEC untuk menerima Bitcoin sebagai alas Exchange-Traded Fund (ETF) spot pada hari ini, Kamis (11/1/2024), membuat koin kripto terbesar kedua, Ethereum (ETH) ikut tersulur.
Dilansir Bloomberg, Ether sebagai mata koin kripto terbesar kedua diyakini akan menerima manfaat terbesar dari keputusan regulator pengawas pasar modal AS, SEC atas ETF Spot Bitcoin.
Hasilnya, Ether naik 9% dalam 24 jam terakhir menjadi US$2.585 pada pukul 07:11 waktu London. Level ini merupakan tertinggi dalam 20 bulan terakhir.
Para spekulan keuangan meyakini, ETF yang berinvestasi langsung di Ether akan mendapat lampu hijau berikutnya dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS. Harga yang ada saat ini disebut belum mencerminkan level apresiasi yang seharusnya diperoleh.
“Dengan ukuran Ether, likuiditas, dan masa depan CME yang ada, ia memiliki atribut, menggunakan model Bitcoin yang sekarang sukses, yang membuat ETF fisik AS dapat dijalankan,” kata Richard Galvin, salah satu pendiri manajer aset kripto DACM yang berbasis di Sydney.
Ether adalah token Ethereum, salah satu blockchain paling penting secara komersial di sektor kripto. Memanfaatkan pembayaran ini secara teknis rumit, namun ETF Ether dapat menambah daya tarik produk tersebut bagi investor.
Baca Juga
Laurence Smith, ahli strategi senior di Consensys, menulis dalam sebuah catatan bahwa lampu hijau SEC untuk dana Bitcoin kemungkinan hanya merupakan persetujuan ETF aset digital pertama "Kami memperkirakan ETF Ether akan menjadi yang berikutnya.”
SEC pada hari Rabu mengesahkan ETF Bitcoin spot dari perusahaan manajemen aset seperto BlackRock, Invesco dan Fidelity, serta produk dari pesaing yang lebih kecil seperti Valkyrie, untuk mulai diperdagangkan pada hari Kamis.
BlackRock, VanEck, Invesco dan 21Shares diklaim termasuk di antara mereka yang ingin memulai ETF spot-Ether.