Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pelayaran logistik, PT Trans Power Marine Tbk. (TPMA) melakukan pembelian kembali (buyback) 8,35 juta saham sepanjang 2023. Perseroan berkomitmen melakukan buyback hingga akhir tahun.
Pada perdagangan Kamis (8/6/2023) pukul 14.39 WIB, saham TPMA naik 1,9 persen atau 8 poin menjadi Rp428. Kapitalisasi pasarnya Rp1,13 triliun dengan valuasi PER 3,86 kali. Sepekan terakhir saham TPMA naik 4,39 persen, tetapi sepanjang 2023 masih terkoreksi 7,36 persen.
Direktur Utama TPMA Rudy Sutiono menyampaikan perseroan telah melakukan pembelian kembali 8.357.800 (8,35 juta) saham hingga awal Juni 2023. Rata-rata harga pembelian Rp443 per saham sehingga perusahaan telah menggelontokan dana Rp3,7 miliar.
“Sejumlah 8,35 miliar saham telah dibeli kembali dengan rata-rata harga pembelian per saham sebesar Rp 443 atau total pembelian termasuk biaya sebesar Rp3,7 miliar,” jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis (8/6/2023).
Rudy Setiono menyampaikan kondisi market batu bara yang masih menjadi primadona di Indonesia, menjadikan industri yang berhubungan erat ikut menikmati dampak positifnya. Salah satunya adalah industri pengangkutan batu bara dan tidak mengabaikan kesempatan ini.
Menurutnya, perseroan akan terus melanjutkan rencana pembelian kembali saham sampai dengan 8 Desember 2023 sesuai dengan yang dicanangkan dalam RUPS.
Baca Juga
Pada kuartal I/2023, TPMA mencatatkan pendapatan US$17,07 juta, meningkat dibandingkan US$12,3 juta per Maret 2022. Laba TPMA juga melesat menjadi US$4,87 juta dari sebelumnya US$1,9 juta.
Untuk meningkatkan kinerja, sambung Rudy, perseroan akan melakukan penambahan armada kapal pada 2023 hingga 2024. Pada tahap awal perseroan akan menambah sekitar 30 kapal dengan investasi US$58,5 juta.
TPMA juga melakukan pengembangan investasi di anak perusahaan PT Trans Logistik Perkasa, untuk ikut serta di industri pengangkutan biji nikel ke smelter-smelter yang terus bertumbuh.