Bisnis.com, JAKARTA – Emiten teknologi berbasis internet of things (IoT) PT Menn Teknologi Indonesia Tbk. (MENN) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham MENN terpantau terkoreksi bergerak menyentuh auto reject bawah (ARB).
Berdasarkan data BEI, Selasa (18/4/2023), saham MENN terkoreksi 8,97 persen atau 7 poin ke level Rp71. Harga penawaran saham perdana MENN ditetapkan di Rp78 per saham.
MENN menawarkan sebanyak 430,2 juta (430.200.000) saham dengan nominal Rp10 per saham setara dengan 30 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dengan harga penawaran Rp78, MENN berhasil meraih dana IPO sebesar Rp33,55 miliar.
Direktur Utama MENN Michael Halim Mulyanto mengatakan perseroan menargetkan dapat memperluas bisnis ke kawasan-kawasan industri besar untuk fokus pada kenaikan laba pasca melakukan aksi korporasi pertamanya.
“Kalau untuk core business fleet management and Menconnect kami akan membesarkan pangsa pasar dengan target langganan 1 juta kendaraan operasional, Secara keseluruhan kami targetkan laba bersih meningkat jauh di tahun ini,” kata Michael, Selasa (18/4/2023).
MENN merupakan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi digital penyedia solusi informasi berbasis Internet of Things (IoT) untuk pengembangan transportasi dan logistik. Teknologi IoT disebut akan terus meningkat ditambah adanya implementasi 5G di Indonesia.
Baca Juga
Dia juga mengatakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memproyeksikan akan terjadi peningkatan hingga 400 juta perangkat IoT yang terpasang di Indonesia. Diperkirakan sebanyak 678 juta perangkat IoT akan terpasang pada 2025.
Pasar IoT secara lokal juga diproyeksikan akan tumbuh dari Rp355 Triliun pada 2022 menjadi Rp557 Triliun pada 2025. Compounded annual growth rate (CAGR) pasar IoT diperkirakan mencapai 16,2 persen pada rentang 2022 sampai 2025.
Sementara, sektor logistik diproyeksikan terus mengalami peningkatan dengan CAGR sebesar 9,22 persen dari US$275 miliar pada 2020 menjadi US$427 miliar pada 2025.
Selain menerbitkan saham baru, MENN menerbitkan 286,8 juta (286.800.000) waran seri I atau sebesar 28,57 persen dari total saham yang dicatatkan dengan rasio sebesar 3:2.
Artinya, setiap pemegang 3 saham yang ditawarkan berhak memperoleh 2 Waran Seri I dengan harga pelaksanaan sebesar Rp.98 setiap waran. Nilai hasil pelaksanaan waran seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp28,10 miliar.
Adapun MENN berencana menggunakan Rp 1,68 miliar dari dana IPO untuk pembayaran sebagian utang pokok pihak ketiga kepada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Kemudian sekitar Rp 12,4 miliar digunakan untuk belanja modal atau capex dengan rincian Rp 10,34 miliar untuk pembelian dan pengadaan IoT device dan Rp 2,06 miliar untuk pengembangan software.
Selanjutnya sekitar Rp 2 miliar digunakan untuk penyewaan gedung untuk penambahan cabang dan service point center baru yang berlokasi di Medan, Cikarang, Batang, dan Surabaya.
Sementara sisa dana IPO akan digunakan untuk modal kerja marketing digital, media promosi pembelian inventory perangkat IoT device, serta penambahan SDM dan biaya pelatihan karyawan.