Bisnis.com, JAKARTA – Rupiah terus melanjutkan penguatan sejak pembukaan pada perdagangan Senin (6/9/2021), lantaran dolar AS terus melemah.
Tim riset Monex Investindo Futures (MIFX) mengatakan melemahnya dolar AS terjadi karena melambatnya pasar tenaga kerja AS.
“Pesimisnya data Non-Farm Employment Change AS yang menimbulkan keraguan pasar terhadap waktu pengetatan moneter oleh bank sentral AS,” tulis tim riset MIFX dalam riset harian, Senin (6/9/2021).
Adapun, dalam riset harian NH Korindo Sekuritas Indonesia, menyebutkan bahwa data non-farm payrolls periode Agustus hanya bertambah sebesar 235.000 atau jauh dibawah estimasi sebelumnya yaitu 750.000 yang menjadi penyebab pelemahan dolar AS.
“Hal ini berpotensi untuk menahan The Federal Reserve dalam memulai tapering untuk sementara waktu,” tulis Analis NH Korindo Dimas Pratama.
Pada 09.26 WIB, mengutip data Bloomberg terpantau mata uang garuda terbang 8 poin atau 0,06 persen ke Rp14.252 di hadapan dolar AS. Diperkirakan rupiah hari ini akan bergerak menguat di kisaran Rp14.245 – Rp14.262 per dolar AS.
Baca Juga
Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga berhasil parkir di zona hijau pada pembukaan perdagangan dengan penguatan 0,8 persen ke level 6.126.