Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini, Senin 6 September 2021

Hari ini, mata uang Garuda diprediksi cenderung akan berada di rentang Rp14.200-14.325 per dolar AS.
Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (5/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (5/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi masih bisa bertahan di teritori positif pada hari ini.

Vice President Economist PT Bank Permata Tbk. Josua Pardede menjelaskan, mata uang Garuda cenderung akan berada di rentang Rp14.200-14.325 per dolar AS.

Akhir pekan lalu dolar AS terpantau melemah terhadap mata uang G-10 lainnya di tengah data ketenagakerjaan AS yang cenderung mixed.

Di satu sisi, data tenaga kerja nonpertanian tercatat 235.000, lebih rendah dibandingkan proyeksi sebesar 735.000, dan lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 1.053.000.

“Namun, tingkat pengangguran AS tercatat sebesar 5,2 persen, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 5,4 persen,” jelas dia kepada Bisnis, Senin (6/9/2021). 

Pada penutupan Jumat (3/9/2021) waktu setempat, indeks dolar AS melemah 0,21 persen ke level 92,035. Berbeda dengan pergerakan dolar, yield dari U.S. Treasury mengalami kenaikan setelah rilis data ketenagakerjaan.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS naik 4 basis poin ke level 1,32 persen. Sepanjang pekan lalu, seiring dengan lemahnya indikator perekonomian AS, Dollar bergerak melemah 0,70 persen secara mingguan

Pada akhir pekan lalu, lanjut Josua, sentimen risk-on meningkat di pasar Asia setelah investor memperkirakan bahwa data NFP cenderung berada di bawah bulan sebelumnya.

Rupiah ikut terdorong, dan cenderung menguat terhadap dolar AS. Sepanjang pekan, rupiah menguat terhadap dolar AS, yang diakibatkan oleh sentimen dovish dari The Fed dan lemahnya indikator AS.

“Di tengah penguatan rupiah pada Jumat, yield obligasi benchmark cenderung tidak berubah,” jelas dia.

Adapun pemerintah mengumumkan akan memotong pajak pendapatan final obligasi untuk investor domestik dari sebelumnya 15 persen menjadi 10 persen. Aturan ini sendiri tidak berlaku bagi dana pensiun dan perbankan.

Secara rata-rata, lanjutnya, volume perdagangan obligasi pemerintah pada minggu lalu tercatat sebesar Rp17,76 triliun, lebih rendah dibandingkan rata-rata volume perdagangan di minggu sebelumnya sebesar Rp23,6 triliun.

15:04 WIB
Mantul! Rupiah berakhir kuat Rp14.222,5

Rupiah parkir di zona hijau pada akhir perdagangan hari ini dengan penguatan 0,28 persen atau 40 poin ke Rp14.222,50 per dolar AS.

Indeks dolar terpantau turut menguat 0,25 persen ke 92,26. 

13:51 WIB
Rupiah terus menguat 0,25 persen

Hingga 13.50 WIB, rupiah telah melaju dengan kenaikan 0,25 persen atau 35 poin ke Rp14.227,50 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS juga tetap menguat 0,15 persen ke 92,18. 

12:44 WIB
Rupiah melaju ke Rp14.242

Hingga 12.40, rupiah melaju 0,14 persen atau 20,50 poin ke level Rp14.242 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback juga menguat 0,20 persen ke 92,22.

11:28 WIB
Rupiah tetap perkasa Rp14.245

Rupiah masih bertahan di zona hijau dengan penguatan 0,12 persen atau Rp14.245 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback naik 0,16 persen menjadi 92,18. 

10:23 WIB
Rupiah menguat 0,18 persen

Hingga 10.20 WIB, rupiah telah naik 0,18 persen atau 25 poin ke Rp14.237,50 per dolar AS. 

Sementara itu, indeks dolar AS juga menguat 0,16 persen menjadi ke 92,18.

09:05 WIB
Mantap! Rupiah dibuka menguat

Rupiah dibuka menguat 0,11 persen atau 16 poin ke level Rp14.246,50 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS melemah 0,04 persen ke posisi 92,19. 


Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper