Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bangun Kosambi CBDK Patok Harga IPO Rp4.060, Bidik Dana Segar Rp2,3 Triliun

Bangun Kosambi Sukses Tbk. menetapkan harga penawaran umum sebesar Rp4.060 per saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi mengantongi dana IPO Rp2,3 triliun.
Pegawai beraktivitas di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI) saat penutupan perdagangan saham 2024 di Jakarta, Senin (30/12/2024)./  Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI) saat penutupan perdagangan saham 2024 di Jakarta, Senin (30/12/2024)./ Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Calon emiten terafiliasi Sugianto Kusuma atau Aguan, yakni PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) resmi menetapkan harga penawaran umum perdana sebesar Rp4.060 per saham. 

Harga tersebut merupakan batas atas dari harga penawaran awal atau book building yang berlangsung pada 13-20 Desember 2024. Melalui aksi penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) ini CBDK akan menawarkan sebanyak 566.894.500 saham atau setara dengan 10% saham kepada publik

Berdasarkan publikasi yang dirilis perusahaan, entitas anak PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) tersebut akan memulai masa penawaran umum perdana pada 3 - 9 Januari 2025. 

Dengan harga IPO senilai Rp4.060 per saham, CBDK berpotensi meraup dana segar hingga Rp2,3 triliun. Seluruh dana itu akan digunakan untuk penyertaan kepada afiliasi perseroan, yaitu PT Industri Pameran Nusantara (IPN) dalam bentuk ekuitas.

Dalam perkembangan sebelumnya, Analis Samuel Sekuritas Ahnaf Yassar mengatakan harga penawaran CBDK cukup menarik karena mencerminkan diskon terhadap net asset value (NAV) sebesar 72%-79%. Mengingat total NAV CBDK di angka Rp14.408 per saham.

“Dengan asumsi diskon terhadap NAV menyempit menuju rata-rata sektor sebesar 50%, CBDK menawarkan potensi kenaikan harga saham hingga 157% setelah pencatatan menjadi Rp7.700,” ujarnya dalam publikasi riset dikutip Kamis (26/12/2024).

Ahnaf menyatakan dana haisl IPO nantinya akan digunakan CBDK untuk mengembangkan proyek MICE di lahan seluas 40 hektare milik anak usahanya, PT Industri Pameran Nusantara. Proyek ini hampir dua kali lebih besar dari ICE-BSD yakni 22 hektare.

Dari segi pendapatan, dia menuturkan CBDK memproyeksikan pendapatan tahunan pada 2024 bakal mencapai Rp2 triliun atau naik 3% secara year on year (YoY). Adapun margin laba diperkirakan tembus 47% sehingga menghasilkan laba bersih Rp936 miliar.

Samuel Sekuritas memberikan rekomendasi subscribed seiring dengan proyeksi pertumbuhan, margin keuntungan, dan potensi kenaikan harga saham.

Sebelumnya, Tim Riset Kiwoom Sekuritas Miftahul Khaer mengatakan optimisme pasar terhadap saham IPO cenderung suportif, dengan sentimen serta katalis yang kuat khususnya terkait kebijakan suku bunga.

“Kami kira ini menjadi momentum yang cukup bagus untuk IPO anak usaha PANI,” ujar Mifathul saat dihubungi Bisnis pada pertengahan Desember 2024.

Menurutnya, hal itu juga didukung oleh bisnis perusahaan yang berfokus pada pengembangan kawasan. Berlokasi di Jabodetabek, Miftahul menyatakan CBDK memiliki potensi pertumbuhan yang menarik.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper