IHSG Sepekan Melemah 0,7%, Kapitalisasi Pasar Turun Jadi Rp12.302 Triliun

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat melemah 0,7% sepanjang perdagangan sepekan pada 5 hingga 9 Agustus 2024.

Plh. Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia Valentina Simon mengatakan IHSG melemah 0,7% ke posisi 7.256,996 pada Jumat (9/8/2024) dari level 7.308,123 pada penutupan perdagangan pekan sebelumnya.

Penurunan juga terjadi pada kapitalisasi pasar bursa dari 0,87% menjadi Rp12.302 triliun dari Rp12.410 triliun sepekan sebelumnya.

”Perubahan turut terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa sebesar 6,53% menjadi Rp9,639 triliun dari Rp10,313 triliun pada pekan sebelumnya,” ungkapnya, dikutip Sabtu (10/8/2024).

Sementara itu, investor asing pada Jumat mencatatkan nilai beli bersih (net sell) sebesar Rp450,63 miliar. Sepanjang tahun 2024 berjalan investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp1,42 triliun.

Di sisi lain, frekuensi transaksi harian di bursa meningkat sebesar 4,15% menjadi 981.000 kali transaksi dari pekan lalu sebanyak 942.000 transaksi.

Kemudian peningkatan juga terjadi pada rata-rata volume transaksi harian sepekan sebesar 3,6% menjadi 16 miliar lembar saham dari 15,443 miliar lembar saham pada penutupan pekan sebelumnya.

Valentina mengatakan selama sepekan perdagangan terdapat 2 pencatatan perdana saham di BEI, yakni oleh PT Global Sukses Digital Tbk (DOSS) dan PT Esta Indonesia Tbk (NEST).

Dalam perdagangan perdana BEI pada Rabu (7/8), DOSS melantai sebagai perusahaan ke 33 yang tercatat di BEI pada tahun 2024.

DOSS merupakan perusahaan ritel yang bergerak di bidang penjualan produk-produk fotografi dan videografi. Saham DOSS tercatat di Papan Pengembangan BEI dan masuk dalam sektor Barang Konsumen Non-Primer dengan sub industri Barang Elektronik Konsumen.

Sementara itu, NEST resmi melantai di bursa pada Kamis (8/8)  sekaligus menjadi perusahaan ke-34 yang tercatat di BEI pada tahun 2024. NEST merupakan produsen sarang burung walet yang bergerak pada sektor Barang Konsumen Primer dengan sub industri Ikan, Daging & Produk Unggas.