Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Menguat 0,86% ke Level 7.256: Saham SULI, HELI, BIPI Paling Cuan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat ke level 7.256,996 pada perdagangan hari ini, Jumat (9/8/2024).
Karyawan beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat ke level 7.256,996 pada perdagangan hari ini, Jumat (9/8/2024).

Deretan saham seperti SULI, HELI, BIPI, HUMI dan PAMG, menjadi emiten dengan saham yang paling cuan, pada penutupan hari ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG membukukan penguatan sebesar 0,86% atau 61,87 poin ke level 7.256,996.

Pada perdagangan hari ini, IHSG sempat menyentuh ke level terendah ke level 7.219,923, dan level tertinggi sepanjang hari ini berada di level 7.267,422.

IHSG ditutup dengan nilai transaksi mencapai Rp7,92 triliun, dengan volume saham mencapai 14,32 miliar lembar saham. Adapun, transaksi ditutup dengan frekuensi 821,457 kali.

Pada perdagangan hari ini, terdapat sejumlah emiten yang paling besar penguatan sahamnya, di antaranya SULI, HELI, BIPI, HUMI dan PAMG.

PT SLJ Global Tbk. (SULI) mengalami penguatan saham paling tinggi sebesar 34,09% dengan Rp118 per saham. Disusul PT Jaya Trishindo Tbk. (HELI) yang menguat 25% dengan Rp520 per saham.

Lebih lanjut, PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. (BIPI) menguat 12,90% dengan Rp70 per saham, disusul PT Humpuss Maritim Internasional Tbk. (HUMI) menguat 11,11% dengan Rp80 per saham, dan PT Bima Sakti Pertiwi Tbk. (PAMG) menguat 10% dengan Rp55 per saham.

Tim Analis Phintraco Sekuritas mengungkap bahwa penguatan IHSG didukung oleh beberapa sektor-sektor yang mengalami peningkatan signifikan, serta apresiasi nilai tukar rupiah ke level 15,893 pada siang ini, pada Jumat (9/8/2024).

IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang area 7200 - 3000 untuk beberapa waktu ke depan. Dari global, pasar menantikan rilis data PPI AS pada Selasa (13/8) sebagai acuan untuk mengukur inflasi yang terjadi pada tingkat produsen. Data terebut diperkirakan akan meningkat 0.1% MoM pada Juli 2024, dari yang sebelumnya 0.2% pada Juni 2024.

Penurunan PPI berpotensi meningkatkan peluang pemangkasan suku bunga the Fed di bulan September 2024. Berdasarkan jajak pendapat CME FedWatch Tools, peluang pemangkasan suku bunga the Fed tercatat sebesar 100% pada FOMC September 2024.

Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan pada Senin (12/8) meliputi AKRA, INDY, ICBP, UNVR, BRIS, dan TLKM. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper