Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Longsor 3,40%, BEI Pelototi Bursa Global dan Regional

Bursa Efek Indonesia (BEI) memantau perkembangan indeks global dan regional seiring dengan longsornya IHSG hingga 3% hari ini.
Karyawan beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat turun hingga 3,40% pada penutupan perdagangan hari ini. Bursa Efek Indonesia (BEI) terus memantau perkembangan bursa ladi regional hingga global.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy menjelaskan BEI berharap tidak terjadi trading halt akibat penurunan yang terjadi pada IHSG. Dia juga berharap IHSG terus membaik. 

"Kami akan pantau perkembangan bursa global dan regional," kata Irvan, Senin (5/8/2024). 

Sementara itu, Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan tekanan yang terjadi pada IHSG hari ini lebih dikarenakan oleh sentimen eksternal. Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan bursa Asia mengalami koreksi dan berada dalam tekanan aksi jual hari ini seiring dengan sikap pelaku pasar setelah rilis data ekonomi Amerika Serikat. 

Pilarmas Investindo Sekuritas mencatat, pada akhir pekan kemarin, data nonfarm payrolls AS hanya meningkat 114.000, jauh di bawah perkiraan yang sebesar 175.000. Di sisi lain, data pengangguran atau unemployment rate AS juga meningkat 4,3%, di atas ekspektasi yang hanya sebesar 4,1%.

"Data tersebut mendorong pasar khawatir akan terjadinya pelemahan pertumbuhan ekonomi AS bahkan mungkin resesi. Sehingga ini membuat para pelaku pasar cenderung berhati-hati tentang prospek ekonomi negara tersebut," tulis Pilarmas Sekuritas, Senin (5/8/2024).

Sementara itu, dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal II/2024 mencapai 5,05% secara tahunan atau year on year (YoY). Pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang tumbuh 5,11%.

"Meskipun lebih rendah dari kuartal sebelumnya, kami menilai hal ini disebabkan oleh faktor musiman yang menopang aktivitas ekonomi. Oleh karena itu, kami menilai pertumbuhan ekonomi dalam negeri masih cukup positif di saat kondisi ketidakpastian global masih membayangi," kata Pilarmas Sekuritas.

Sebagai informasi, indeks energi menjadi indeks dengan penurunan paling dalam hari ini, yaitu dengan melemah 4,94%. Dari 87 saham yang ada di indeks ini, hanya sembilan saham yang tercatat menguat, dengan 62 saham melemah, dan 16 saham stagnan.

Saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) milik Prajogo Pangestu menjadi salah satu saham dengan penurunan terdalam, hingga 10,45% ke level Rp7.500 per saham.

Saham lainnya milik Prajogo Pangestu dalam indeks ini juga mengalami pelemahan, yaitu saham PT Petrosea Tbk. (PTRO) yang turun hingga 11,56% ke level Rp7.075 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper