Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Anjlok Lebih dari 3%, BEI Tanggapi Risiko Trading Halt

BEI buka suara mengenai potensi pemberhentian perdagangan atau trading halt saat IHSG anjlok pada perdagangan hari ini, Senin (5/8/2024).
Hafiyyan, Ibad Durrohman
Hafiyyan & Ibad Durrohman - Bisnis.com
Senin, 5 Agustus 2024 | 15:46
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (10/6/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (10/6/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok lebih dari 3% pada perdagangan sesi II hari Ini, Senin (5/8/2024). Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) buka suara mengenai potensi pemberhentian perdagangan atau trading halt.

Berdasarkan data Bloomberg, Senin (5/8/2024) pada pukul 15.20 WIB, IHSG parkir pada posisi 7.070,90 atau melemah 3,25%. Sepanjang sesi, IHSG bergerak pada rentang 6.998,81-7.308,12.

Tercatat, hanya 53 saham menguat, 619 saham melemah dan 112 saham bergerak stagnan. Kapitalisasi pasar Bursa tercatat sebesar Rp12.029 triliun.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengatakan terus memantau perkembangan terkini bursa global yang mempengaruhi gerak IHSG, dia juga berharap indkes komposit mampu rebound dan trading halt tidak terjadi.

"Untuk trading halt kita berharap tidak akan terjadi, dan semoga IHSG terus membaik disisa hari ini. Kita akan pantau perkembangan bursa global dan regional," kata Irvan dalam keterangan resmi, Senin (5/8/2024).

Sebelumnya, Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas mengungkapkan terdapat beberapa sentimen eksternal yang menjadi penekan pergerakan IHSG di saat laporan pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan perlambatan pada kuartal II/2024.

“Dari eksternal, bursa Asia mengalami koreksi dan dalam tekanan aksi jual hal ini seiring dengan sikap para pelaku pasar pasca rilisnya data ekonomi Amerika Serikat,” jelasnya Senin (5/8/2024).

Nico menjelaskan bahwa data nonfarm payrolls AS hanya meningkat 114.00 atau jauh di bawah perkiraan yang sebesar 175.000. Selanjutnya, tingkat pengangguran atau unemployment rate naik menjadi 4,3%, di atas ekspektasi yang hanya sebesar 4,1%. 

“Data tersebut mendorong pasar khawatir akan terjadinya pelemahan pertumbuhan ekonomi AS bahkan mungkin resesi sehingga ini membuat para pelaku pasar cenderung berhati-hati tentang prospek ekonomi negara tersebut,” ujarnya.

Dari dalam negeri, lanjut dia, ekonomi masih tumbuh namun mengalami perlambatan. BPS menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal II/2024 mencapai 5,05% secara tahunan lebih rendah dari kuartal sebelumnya dimana yang mampu bertumbuh 5,11%. 

“Meskipun lebih rendah dari kuartal sebelumnya, kami menilai hal ini disebabkan oleh faktor musiman yang menopang aktivitas ekonomi. Oleh karena itu, kami menilai pertumbuhan ekonomi dalam negeri masih cukup positif di saat kondisi ketidakpastian global masih membayangi,” imbuhnya.

Pengertian Trading Halt

Trading halt ialah penghentian perdagangan sementara untuk cooling down jika IHSG anjlok 5 persen. Kebijakan tersebut diberlakukan pada masa pandemi Covid-19.

Berdasarkan catatan Bisnis, terakhir kalinya BEI memberlakukan trading halt adalah pada perdagangan 10 September 2020. 

Otoritas Bursa menyebut, trading halt diberlakukan per pukul 10.36 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS), akibat penurunan IHSG mencapai 5%.

Kala itu pada 10 September 2020, pukul 10.36 WIB, IHSG anjlok 5% atau 257 poin menuju 4.891,87, sehingga perdagangan mengalami trading halt.

Adapun, perdagangan waktu itu kembali dilanjutkan 30 menit kemudian atau pada pukul 11.06 JATS.

Sebelumnya, sepanjang Maret 2020 yang merupakan bulan pertama merebaknya virus Covid-19 di Indonesia, trading halt kerap terjadi. Setidaknya pembekuan transaksi pernah diberlakukan sebanyak enam kali.

BEI menerapkan suspensi perdagangan saham sementara (trading halt) pertama pada Kamis (12/3/2020) pada pukul 15.33 WIB.

Selanjutnya pada, Jumat (13/3/2020) IHSG tersungkur 5,01% atau 245,17 poin ke level 4.650,58 pada pukul 09:15:33 waktu JATS.

Kemudian, pada Selasa (17/3/2020), pukul 15:02 waktu JATS, perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) harus dihentikan selama 30 menit IHSG terkoreksi 5% atau 234,558 poin ke level 4.456,099.

Perdagangan juga terhenti pada pukul 09:37 waktu JATS, Kamis (19/3/2020). Posisi IHSG saat terjadinya trading halt adalah pada 4.113,64 atau turun 217,02 poin atau 5,01% dibandingkan penutupan sebelumnya.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper