Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perkapalan, PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk. (KLAS) tengah menyiapkan strategi di berbagai segmen bisnis untuk mendorong kinerja perseroan. Adapun, KLAS membidik kenaikan laba bersih 116,8% pada 2024.
Direktur Utama KLAS Kurnyatjan Sakti Efendie mengatakan, salah satu strategi perseroan yaitu berencana melakukan penambahan 2 armada tugboat dan tongkang. Rencananya, kedua armada tersebut akan diserahterimakan tahun ini, dan sedang dalam tahap finalisasi kontrak jasa angkutan batu split dan batu bara.
"KLAS menargetkan laba bersih tahun ini menembus angka Rp55 miliar. Target tersebut naik sekitar 116,8% dari realisasi laba tahun lalu yang hanya Rp25,37 miliar," ujar Kurnia dalam keterangannya, dikutip Kamis (6/6/2024).
Adapun untuk mendukung ekspansi penambahan kapal itu, KLAS menggelontorkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp184,18 miliar pada 2024 untuk membeli beberapa unit kapal baru.
Alokasi belanja modal pada tahun ini naik signifikan dibandingkan serapan capex sepanjang 2023 sebesar Rp48,9 miliar untuk anak usaha KLAS, PT Karya Cipta Lahanindo.
Secara terperinci, dari capex sebesar Rp184,18 miliar tahun ini, sebanyak Rp48,9 miliar akan diambil dari dana hasil initial public offering (IPO), dan Rp135,28 miliar berasal dari pihak ketiga atau bank.
Baca Juga
Lebih lanjut Kurnia mengatakan, ke depannya KLAS akan terus menjalin kerja sama dengan mitra potensial untuk menggarap cargo dan juga terus mengikuti tender jasa angkutan kapal yang potensial.
"Prospek bisnis KLAS saat ini masih berjalan baik, meskipun kondisi cukup menantang ke depan. Dari segmen perkapalan, permintaan atas jasa pengangkutan masih cukup tinggi," jelas dia.
Tak hanya di segmen perkapalan, KLAS juga menggenjot segmen lain yaitu pasir kuarsa, Kurnia menilai permintaan komoditas ini juga terus bertumbuh seiring bertambahnya industri kaca di Indonesia. Anak usaha KLAS, Karya Cipta Lahanindo telah menyelesaikan pembanguan mesin pemurnian pasir kuarsa menggunakan dana IPO.
Saat ini, Karya Cipta Lahanindo sudah melakukan percobaan pengiriman ke PT Mulia Glass Float yang merupakan anak perusahaan PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA). Potensi dari kontrak ini mencapai 150.000 metrik ton (MT) per tahun.
"Sementara itu, bisnis penjualan kaca melalui anak usaha KLAS PT Kurnia Surya Santosa [KSS] juga masih prospektif seiring tumbuhnya rencana pembangunan rumah untuk rakyat," pungkas Kurnia.
Menilik kinerja keuangannya, KLAS membukukan pendapatan Rp32,96 miliar pada kuartal I/2024 atau turun 18,63% secara year-on-year (YoY) dibandingkan periode sama 2023 sebesar Rp40,51 miliar. Pendapatan KLAS didominasi oleh pendapatan dari pihak ketiga, yakni mencapai Rp20,99 miliar.
Secara terperinci berdasarkan segmen, pendapatan jasa perkapalan senilai Rp19,25 miliar, Pendapatan dari penjualan kaca senilai Rp9,64 miliar, lalu pendapatan sewa senilai Rp4,06 miliar.
Kendati pendapatan turun, beban pokok perseroan justru naik menjadi Rp24,99 miliar. Alhasil, KLAS membukukan rugi bersih sebesar Rp661,29 juta pada kuartal I/2024, dibandingkan periode 3 bulan pertama 2023 yang mencatatkan laba bersih Rp7,61 miliar.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.