Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Barito Renewables Tbk. (BREN) tetap melaju sekalipun IHSG mengalami penurunan.
Pada perdagangan awal Mei, Kamis (2/5/2024), saham BREN ditutup menguat ke posisi all time high Rp9.875 setelah naik 7,05%. Sebaliknya indeks komposit juatru mengalami tekanan dengan melemah 1,61% ke 7.117.
Adapun penguatan saham BREN berkat ETF (Exchange Traded Fund) milik BlackRock yang mengalami perubahan komposisi kepemilikan dua produk exchange traded fund (ETF) untuk BREN. Mengacu data RTI, aliran dana asing di BREN semenjak 21 April sampai 7 Mei kemarin mencapai Rp318 miliar. Dengan demikian, total inflow di BREN mencapai Rp1,1 triliun sejak tahun berjalan.
Sebagai informasi, kedua produk ETF Blackrock yang memasukkan saham BREN adalah iShares Global Clean Energy ETF (ICLN) dan iShares Global Clean Energy UCITS ETF (INRG), yang mengacu pada indeks S&P Global Clean Energy Index.
"Kami menilai masuknya produk ETF dari BlackRock sebagai kesempatan bagi investor untuk mengamankan profit dari saham BREN, paling tidak sebagian (partial take profit)," ucap analis Stockbit Sekuritas.
Di sisi lain, BREN telah menyelesaikan akuisisi pembangkit Listrik tenaga angin Sidrap 1 dengan nilai US$102,2 juta dengan kapasitas pembangkit Listrik sebesar 75 MW. Selain itu, BREN bermitra dengan anak usaha ACEN Renewables International juga telah menyelesaikan akuisisi dari tiga aset late-stage development di Sulawesi Selatan, Sukabumi dan Lombok pada Januari kemarin.
Baca Juga
“Penambahan portofolio tenaga angin ini merupakan contoh nyata keseriusan BREN dalam mengantarkan energi terbarukan untuk Indonesia terutama demi mencapai net zero target,” ujar Merly, Corporate Secretary BREN.
Adapu BREN mencetak laba bersih sebesar Rp458 miliar, naik 4,78% secara year on year pada kuartal I 2024. Total aset BREN mencapai Rp 57 triliun.