Bisnis.com, JAKARTA — PT FKS Multi Agro Tbk. (FISH) mendapatkan restu dari pemegang saham untuk melaksanakan pemecahan nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:10.
Persetujuan pemegang saham itu diperoleh FISH dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan pada Selasa (19/8/2025). RUPSLB itu dihadiri oleh pemegang saham atau kuasa pemegang saham FISH sebanyak 429,42 juta atau mewakili 89,46% hak suara yang sah.
“Keputusan rapat menyetujui pelaksanaan pemecahan saham perseroan dengan rasio 1:10 sehingga nilai nominal per saham dari Rp100 menjadi Rp10,” tulis manajemen FISH dalam risalah RUPSLB, Kamis (21/8/2025).
Sehubungan dengan rencana pemecahan nilai nominal saham perseroan, RUPSLB juga menyetujui perubahan pasal 4 ayat 1 dan 2 Anggaran Dasar. Sejalan dengan itu, modal dasar perseroan tetap Rp100 miliar dengan jumlah saham menjadi sebanyak 10 miliar dengan nilai nominal Rp10 per saham.
Adapun, model dasar ditempatkan dan disetor penuh sebesar 48% atau 4,8 miliar saham dengan nilai nominal Rp10 per saham atau senilai Rp48 miliar.
Dengan dilakukannya pemecahan saham, jumlah saham free float yang beredar akan memenuhi persyaratan dalam ketentuan V.1.1 Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-A. Hal tersebut diharapkan akan meningkatkan frekuensi perdagangan saham FISH di pasar saham.
Di lantai bursa, saham FKS Multi Agro tidak beranjak dari level Rp10.350 per saham sejak 8 Januari 2025. Dengan rasio 1:10, saham FISH berpotensi diperdagangkan di level harga Rp1.035 per saham.
Perseroan memperkirakan perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan pasar negosiasi mulai 10 September 2025.
Dalam public expose, Manajemen FISH menyampaikan perusahaan telah memprediksi adanya tantangan pada tahun ini. Oleh karenanya, FISH menargetkan peningkatan pada margin dengan tetap menjaga pendapatan supaya stabil.
“Saat ini, perseroan berupaya mempertahankan pendapatan dari segi laba dan margin. Untuk ini, perseroan mendiversifikasikan bisnis di luar segmen perdagangan, misalnya segmen logistik dan inisiatif-inisiatif lainnya.”
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.