Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham dan IHSG Juni 2024, Saham BREN Jadi Jangkar

Nasib IHSG berisiko melemah pada Juni 2024, karena saham BREN milik taipan Prajogo Pangestu yang menjadi jangkar pemberat laju IHSG.
Karyawan beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA -  Nasib Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berisiko melemah pada Juni 2024, terutama karena saham BREN milik taipan Prajogo Pangestu yang masuk papan pemantauan khusus full call auction dan menjadi jangkar pemberat laju IHSG.

Adapun, IHSG menutup perdagangan bulan Mei 2024 dengan terkoreksi 0,90% atau 63,40 poin ke level 6.970,73 pada Jumat (31/5/2024). Sepanjang tahun berjalan, IHSG melemah 4,15% secara year-to-date (ytd).

Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi mengatakan, berdasarkan data historis, IHSG mencatat pergerakan negatif setiap bulan Mei. Dalam rerata 5 tahun terakhir, tercatat kinerja IHSG turun sebesar 1,77%.

"Kami berpandangan hal ini disebabkan ketidakpastian pertumbuhan ekonomi dan kekhawatiran akan melemahnya daya beli akibat dari suku bunga yang akan tertahan pada level tinggi untuk jangka waktu yang lebih panjang dari perkiraan pasar," ujar Audi kepada Bisnis, Senin (3/6/2024).

Lebih lanjut dia mengatakan, untuk Juni 2024, IHSG diramal cenderung bergerak stagnan atau penguatan yang terbatas karena masih minim sentimen. Terlebih, setelah BREN masuk kategori full call auction membuat spekulasi di investor dan memengaruhi IHSG.

"Karena sebelum disuspensi Bursa, saham BREN berada di urutan pertama secara kapitalisasi pasar. Tetapi pasca masuk dalam papan pemantauan khusus, kapitalisasi pasar BREN anjlok ke bawah BBCA senilai Rp1.100 triliun pada Jumat [31/5]," katanya.

Adapun, saham BREN yang masuk papan pemantauan khusus sejak Rabu (29/5) terpantau ambles dan menyentuh auto rejection bawah (ARB) beruntun hingga parkir di level Rp8.225 per saham. Tentu saja, jika emiten EBT milik Prajogo itu terus mengalami ARB, laju IHSG akan semakin terseret ke zona merah mengingat kapitalisasi pasarnya yang jumbo.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Adityo Nugroho menambahkan, dalam jangka pendek IHSG diprediksi mengalami teknikal rebound, dengan support 1 di level 6.985 dan support 2 di level 6.897.

Menurutnya, apabila terjadi teknikal rebound, maka IHSG berpotensi menguji resistance 1 di level 7.108, lalu apabila masih kuat maka level resistance 2 akan berada di kisaran 7.214. "Untuk saham BREN sendiri tentu berpengaruh cukup signifikan ke IHSG, kita harus lihat dulu setelah tekanan jual di BREN mereda," ujar Adityo kepada Bisnis.

----------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper