Bisnis.com, JAKARTA – Kenaikan harga emas terhenti setelah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di tengah ekspektasi penurunan suku bunga AS tahun ini pada Jumat dini hari, Jumat (5/4/2024).
Harga emas terkoreksi karena investor menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai waktu pemangkasan suku bunga.
Harga emas di pasar spot stabil di US$2,300.49 per ons pada pukul 14:50. EDT (1850 GMT) setelah mencapai rekor tertinggi US$2,304.09 pada hari sebelumnya. Harga emas berjangka AS ditutup 0,2% lebih rendah pada US$2,308.5.
"Ini merupakan kelanjutan dari gagasan yang disebarkan oleh pidato Powell beberapa hari yang lalu bahwa Federal Reserve bersiap untuk menurunkan suku bunganya," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities dikutip dari Reuters.
Menurutnya pemangkasan suku bunga merupakan hal yang sangat menguntungkan bagi emas, terutama karena tampaknya The Fed cukup siap untuk menurunkan suku bunga pada saat inflasi akan jauh di atas target mereka sebesar 2%.
Pejabat Fed termasuk kepala bank sentral AS Jerome Powell pada hari Rabu terus fokus pada perlunya lebih banyak perdebatan dan data sebelum suku bunga diturunkan, sebuah langkah yang diperkirakan pasar keuangan akan terjadi pada bulan Juni.
Baca Juga
Data menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat lebih dari perkiraan pada minggu lalu karena kondisi pasar tenaga kerja secara bertahap mereda.
Fokus saat ini beralih ke data non-farm payroll AS bulan Maret yang akan dirilis pada hari Jumat, yang dapat memberikan lebih banyak petunjuk mengenai waktu penurunan suku bunga pertama The Fed.
Pembelian yang kuat dari bank sentral dan arus masuk aset-aset safe-haven di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik telah meningkatkan permintaan emas, membantu mendorong harga emas naik lebih dari 25% sejak bulan Oktober.
"Ini sangat overbought (jenuh beli) dan perlu koreksi untuk meredakan ketegangan. Menurut pandangan saya, pemangkasan suku bunga The Fed sudah diperhitungkan," kata analis StoneX, Rhona O'Connell.