Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Berpeluang Menguat usai The Fed Tahan Suku Bunga, Cek Saham Potensial Cuan

IHSG berpotensi menguat hari ini, Kamis (21/3/2024) seiring dengan sentimen kebijakan suku bunga acuan, terutama dari Bank Indonesia dan The Fed.
Karyawati beraktivitas di dekat layar pergerakan saham pada salah satu perusahaan sekuritas di Jakarta, Senin (16/10/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di dekat layar pergerakan saham pada salah satu perusahaan sekuritas di Jakarta, Senin (16/10/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada Kamis (21/3/2024) berpotensi menguat seiring dengan sentimen kebijakan suku bunga acuan, terutama dari Bank Indonesia dan The Fed.

Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan atau BI Rate di level 6%. ditahannya suku bunga BI di level 6% juga sejalan dengan Bank Sentral AS The Fed yang juga menahan suku bunga acuannya di level 5,25%-5,5% pada pengumuman Kamis (21/3) dini hari WIB.

Tim Riset Phintraco Sekuritas menyampaikan pergerakan IHSG hari ini ditopang juga oleh proyeksi BI tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 4.7%-5.5% untuk tahun 2024.

"BI memperkirakan realisasi investasi dapat menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia, disamping konsumsi domestik. Pandangan ini meredam kekhawatiran pasar bahwa tahun politik berdampak negatif pada realisasi investasi," papar Phintraco Sekuritas dalam riset harian.

Sementara dari eksternal, pergerakan IHSG hari ini akan merefleksikan respon pelaku pasar terhadap keputusan moneter terbaru the Fed.

Menurutnya, Pandangan yang lebih dovish dari Kepala the Fed akan memberikan dampak positif ke capital flow dan nilai tukar Rupiah.

Pada perdagangan Rabu (20/3/2024), IHSG melemah 0,08% atau 5,61 poin ke 7.331,12. Sepanjang sesi, indeks komposit bergerak di rentang 7.295-7.343.

Adapun, sebanyak 19,67 miliar saham diperdagangkan hari ini dengan nilai transaksi Rp10,36 triliun, dan frekuensi 1,12 juta kali. Tercatat, sebanyak 213 saham menguat, 296 saham melemah, dan 261 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat Rp11.771 triliun.

Dari jajaran saham kapitalisasi pasar jumbo atau big cap, saham konglomerat Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) memimpin dengan kenaikan 6,54% ke level Rp5.700. Disusul PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang menguat 0,93% ke posisi Rp5.400 per saham.

Seiring hal tersebut, Phintraco memproyeksikan IHSG hari ini akan berfluktuasi di atas support 7.300. Strong support 7.300 didasari oleh kondisi oversold pada Stochastic RSI dan didukung penyempitan negative slope MACD (20/3).

Untuk perdagangan hari ini, Tim Riset Phintraco Sekuritas menyarankan investor untuk mencermati saham BBRI, BBNI, BTPS, JSMR, SIDO dan GJTL.

__________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper