Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Jelaskan Penyebab IHSG Lesu setelah Tembus ATH Pekan Lalu

Bursa Efek Indonesia (BEI) melihat realisasi keuntungan dan sikap wait and see menjelang pengumuman pemilu membuat IHSG lesu setelah mengalami ATH.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelaskan terdapat beberapa penyebab IHSG mengalami penurunan setelah menguat mencapai level all time high (ATH) pada pekan lalu.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Suasandy menuturkan setelah lama mengalami rally, realisasi keuntungan menjadi hal yang wajar bagi investor. Akan tetapi, kata dia, Bursa tidak bisa menafikan investor saat ini menunggu hasil Pemilu.

"Jadi sekarang mungkin investor realisasi keuntungan, lalu setelah corporate action, beberapa emiten mengalami penurunan harga. Setelah itu pengumuman hasil pemilu," kata Irvan dalam acara Buka Puasa Bersama Manajemen BEI, di Jakarta, Rabu (20/3/2024).

Dia melanjutkan, BEI berharap setelah pemilu semua baik-baik saja, sehingga investor dapat aktif kembali bertransaksi.

Sementara itu, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Iman Rachman menuturkan salah satu kontributor terbesar Bursa adalah di sektor keuangan. Dalam sektor tersebut, sebagian besar emiten perbankan telah membagikan dividen.

"Setelah enggak ada dividen, harganya disesuaikan, ada yang mau monetisasi investasinya. Transaksi ini biasa aja, jangan sampai investor takut kalau turun karena menunggu hasil pemilu ditambah ada demo," ujar Iman.

Sebagaimana diketahui, pada pekan lalu rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) Bursa naik menembus angka Rp17,12 triliun. Akan tetapi, IHSG mengalami tekanan 0,73%. Meski demikian, IHSG sempat menyentuh level penutupan all time high pada 7.433,31 di 14 Maret 2023.

Sementara itu, pekan ini hingga Rabu (20/3/2024) IHSG tercatat turun 1,21%. IHSG hari ini ditutup turun 0,08% ke level 7.331.

Tim Riset Phintraco Sekuritas menjelaskan pergerakan IHSG ditopang oleh keputusan RDG BI menahan suku bunga acuan di 6% hari ini (20/3/2024). BI juga mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 4,7%-5,5% untuk tahun 2024.

BI juga memperkirakan realisasi investasi dapat menjadi  penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia, disamping konsumsi domestik. Pandangan ini meredam kekhawatiran pasar bahwa tahun politik berdampak negatif pada realisasi investasi.

Semnetara itu, dari eksternal, Phintraco Sekuritas memperkirakan pergerakan IHSG di Kamis (21/3/2024) akan merefleksikan respons pelaku pasar terhadap keputusan moneter terbaru the Fed (21/3/2024). Pandangan yang lebih dovish dari Ketua the Fed akan memberikan dampak positif ke capital flow dan nilai tukar Rupiah.

___________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper