Bisnis.com, JAKARTA - Harga Bitcoin (BTC) kembali menyentuh rekor di atas level US$73.000 dan Ethereum (ETH) mengekor dengan posisi di atas US$4.000 per koin pada perdagangan hari ini, Rabu (13/3/2024).
Berdasarkan data Coinmarketcap pukul 15.00 WIB, aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar BTC berada di posisi US$73.275 per koin. Posisi ini naik 1,95% dalam perdagangan 24 jam atau menguat 8,99% dalam perdagangan sepekan.
Kemudian Ethereum (ETH) juga menyentuh all time high dan berada di level US$4.055 per koin atau menguat 1,32%. kemudian stablecoin USDC dan USDC kompak menguat dan berada di level US$1 per koin.
Selanjutnya Solana (SOL) berada di level US$151,58 per koin dan menguat sebesar 13,18% dalam perdagangan sepekan. Adapun aset BNB berada di level US$565,95 atau naik 36,50% dalam sepekan.
Sebelumnya, Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan Bitcoin pada perdagangan hari ini akan bergerak di rentang US$70.576 hingga US$73.620 per koin.
Ibrahim menjelaskan rekor tertinggi terbaru Bitcoin terjadi sebagai perpanjangan dari reli yang dipicu oleh persetujuan ETF spot pada bulan Januari, yang mengundang sejumlah besar modal institusional ke dalam token. Token ini juga didukung oleh MicroStrategy Incorporated, perusahaan pemegang Bitcoin terbesar, yang membeli 12.000 token pada hari Senin menggunakan utang.
Baca Juga
Kemudian, permintaan Bitcoin telah didorong oleh persetujuan dana baru yang diperdagangkan di bursa yang melacak harganya pada awal tahun ini, serta ekspektasi bahwa The Fed akan segera mulai menjauh dari kebijakan yang membatasi. Pasar juga telah didukung oleh peristiwa “separuh” yang akan datang yang akan membendung sebagian aliran pencetakan Bitcoin.
ETF Bitcoin menghasilkan arus masuk mingguan sebesar US$2,7 miliar Sebuah laporan dari manajer aset digital CoinShares menunjukkan pada hari Senin bahwa produk investasi yang melacak Bitcoin melihat arus masuk modal sekitar US$2,7 miliar dalam minggu hingga 10 Maret 2024.
"Bitcoin tetap menjadi satu-satunya pendorong arus masuk modal ke pasar kripto, dengan token utama lainnya, seperti Ethereum dan Solana, mengalami arus masuk atau arus keluar yang minimal," kata Ibrahim, dikutip Rabu (13/3/2024).
Lebih lanjut, dia mengatakan bahkan ketika harga Bitcoin melampaui harga tertinggi pada tahun 2021, volume perdagangan token, terutama di bidang ritel, masih berada pada tingkat yang lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan yang terlihat pada tahun 2021.
“Tren ini menimbulkan pertanyaan tentang seberapa berkelanjutan reli Bitcoin baru-baru ini, sekaligus menimbulkan tuduhan manipulasi pasar oleh bursa dan operator stablecoin,” katanya.
Minat ritel sebagian besar telah berkurang terhadap kripto selama dua tahun terakhir, menyusul penurunan tajam harga yang ditandai dengan kenaikan suku bunga dan serangkaian penipuan dan kebangkrutan tingkat tinggi.