Bisnis.com, JAKARTA - Harga aset kripto Bitcoin (BTC) mencetak rekor baru pada Senin (11/3/2024).
Bitcoin berhasil menembus ke level tertinggi US$72.886 atau sekitar Rp1,13 miliar per kepingnya pada Senin (11/3) pagi.
Laporan CoinDesk memperlihatkan Bitcoin bisa diperdagangkan hingga US$72.298 per keping atau setara Rp1,12 miliar.
Rekor baru ini melampaui level tertinggi sebelumnya di angka 69.000 dollar AS per keping pada November 2021.
Tren kenaikan ini diperkirakan akan terus terjadi, di mana harga Bitcoin diprediksi menembus level tertinggi hingga US$73.000.
Mengutip Bloomberg, Bitcoin pada tahun ini telah memperoleh keuntungan hingga hampir 70% didukung arus yang besar ke dana yang diperdagangkan di bursa Amerika Serikat (AS) atau ETF Bitcoin Spot.
Baca Juga
Kenaikan tren positif Bitcoin ini juga sebagai tanda adanya peningkatan euforia di kalangan investor, traders, dan masyarakat luas.
“Potensi meningkatnya harga di kemudian hari juga masih terbuka. Artinya, para holders Bitcoin saat ini tengah menikmati kenaikan harga ini serta menantikan Bitcoin mencetak ATH terbaru,” jelas Robby selaku Chief Compliance Officer (CCO) Reku sekaligus Ketua Umum Aspakrindo-ABI.
Menurut Robby, momen ini juga berpotensi menjadi departure point bagi investor baru untuk berinvestasi aset kripto.
Walaupun ia juga meminta masyarakat untuk selalu mengingat prinsip utama dalam berinvestasi, yaitu pemahaman dan literasi.
Senada, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti Tirta Karma Sanjaya menyampaikan di tengah tren bullish ini, masyarakat juga perlu memastikan untuk berinvestasi di platform yang aman dan terdaftar di Bappebti.
“Hal ini penting untuk memastikan setiap transaksi dan investasi yang dilakukan masyarakat terlindungi oleh regulasi. Bappebti juga melakukan pengawasan melalui pendekatan yang komprehensif terhadap platform yang terdaftar. Mulai dari aset kripto utilitas (utility crypto) atau aset kripto beragun aset (Crypto Backed Asset) hingga metode Analytical Hierarchy Process (AHP) yang ditetapkan oleh Bappebti," ungkap Tirta.
Dengan berinvestasi di platform yang terdaftar di Bappebti, Tirta melanjutkan, diharapkan momentum bullish ini juga dapat meningkatkan jumlah investor dan transaksi kripto di Indonesia.
“Pasar kripto telah melewati masa bearish dan optimisme masyarakat menjelang Bitcoin Halving juga meningkat. Jumlah investor kripto di Indonesia telah mencapai 18,83 juta orang pada bulan Januari lalu. Kami optimis angka ini bisa meningkat seiring dengan perkembangan positif di pasar kripto,” pungkasnya.