Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cuan! Ini Penyebab Harga Bitcoin Cetak Rekor Baru Rp1,1 Miliar

Ternyata ini penyebab harga Bitcoin cetak rekor tertinggi dalam sejarah, yaitu US$72.000 atau Rp1,1 miliar.
Ilustrasi perdagangan Bitcoin./Istimewa
Ilustrasi perdagangan Bitcoin./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Bitcoin kembali memecahkan rekor, yaitu untuk pertama kalinya tembus di harga US$72 ribu atau setara dengan RP1,1 miliar. Harga Bitcoin naik hampir sebesar 70% pada 2024 sebab arus besar-besaran masuk ke dalam dana yang diperdagangkan di bursa Amerika Serikat (AS).

Sebelumnya, mata uang kripto ini mengalami kenaikan sebesar 5% atau $72.880 pada Senin (11/3/2024). Kenaikan ini menyebabkan token kripto yang lebih kecil turut naik, seperti Ether, Solana, dan Avalanche. Akibatnya, keuntungan kripto terjadi walaupun ekuitas yang beragam menjelang laporan penting mengenai inflasi di Amerika Serikat (AS). 

Analisis senior di K33 Research, Vetle Lunde menyampaikan hal tersebut adalah kelanjutan dari tren minggu yang lalu. Dia juga menyampaikan para pedagang saat ini aset kripto dalam mode risk-on.

“Pedagang [Bitcoin] jelas berada dalam mode risk-on,” ujar Vetle Lunde dikutip dari Bloomberg, Selasa (12/3/2024).

Para investor telah mengalirkan dana bersih yang nilainya mencapai US$10 miliar ke dalam sejumlah ETF Bitcoin baru sejak dikeluarkannya dua bulan yang lalu di AS. Akibatnya, terjadi lonjakan besar-besaran di pasar kripto. 

Pada Senin (11/3/2024), aset digital mencetak lebih banyak kemenangan karena Bursa Efek London menegaskan akan memperoleh aplikasi untuk menerima Bitcoin dan Ether yang diperdagangkan di Bursa Efek Thailand. 

Regulator sekuritas Thailand menegaskan investor ritel akan mendapatkan izin untuk berbelanja ETF kripto di luar negeri.

Analis Decentralized Finance (DeFI) di Cumberland Labs Chris Newhouse mengatakan beberapa orang akan menilai terobosan tersebut menjadi peluang yang besar untuk memperoleh BTC yang lebih panjang, sebab terciptanya level tertinggi baru ditambah adanya dukungan institusional berkelanjutan. 

“Dengan terciptanya titik tertinggi baru dan tanda-tanda dukungan institusional berkelanjutan yang ditunjukkan oleh berita LSE, beberapa orang mungkin melihat terobosan itu sebagai peluang sempurna untuk mendapatkan BTC yang lebih panjang,” ujar Chris Newhouse. 

Keberhasilan dari panen Bitcoin meningkatkan sebaris sinyal bullish untuk aset kripto pada 2024 yang menjadi tahun “halving” Bitcoin. Momentum halving Bitcoin rencananya akan terjadi pada bulan April. 

Berdasarkan indikator teknis lainnya, terjadi peningkatan minat di kalangan investor institusi dan ritel, terjadi lonjakan persentase open interest atau minat terbuka sebesar 44% dari titik terendah di pasar berjangka Bitcoin CME Group yang berlokasi di Chicago.

Sedangkan rebound-nya menunjukan para pedagang sangat bersedia untuk membayar premi atau setoran Bitcoin untuk membuka posisi long leverage.

Lunde juga menjelaskan bahwa perpetual futures (perps) berhasil dipasarkan sejak terobosan BTC pada pukul 07:00 (UTC) dengan premi sebesar di atas US$80, lalu premi melambung tinggi hampir menyentuh $350 di tengah terobosan awal BTC bersamaan dengan minat yang terbuka.

Pada Senin (11/3/2024), MicroStrategy Inc., yang merupakan perusahaan perangkat lunak yang menggunakan pembayaran Bitcoin sebagai strategi perusahaannya, menyampaikan bahwa perusahaannya telah menghabiskan sebesar $822 juta untuk berbelanja lebih banyak token yang dimulai dari 26 Februari hingga 10 Maret. (Ahmadi Yahya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper