Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspansif, Harta Djaya (MEJA) Targetkan Pendapatan Tembus Rp63 Miliar 2024

Emiten konsultasi desain, pelaksana konstruksi interior, dan pabrikasi furnitur, PT Harta Djaya Karya Tbk. (MEJA) merancang ekspansi usai IPO.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konsultasi desain, pelaksana konstruksi interior, dan pabrikasi furnitur, PT Harta Djaya Karya Tbk. (MEJA) merancang berbagai ekspansi usai resmi IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, (12/2/2024).

Direktur Utama MEJA Richie Adrian Hartanto mengatakan, dengan sederet rencana ekspansi tersebut, perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp63 miliar pada tahun 2024.

"Target revenue kami tahun ini di angka Rp63 miliar, kami yakin mungkin di kuartal II/2024 sudah akan tercapai. Mungkin sekitar 40% pertumbuhan revenue-nya," ujar Richie di Gedung BEI pada Senin, (12/2/2024).

Sementara itu, MEJA menargetkan laba bersih sekitar 12% dari pendapatan. Artinya, jika pendapatan ditarget Rp63 miliar, maka laba bersih perseroan dibidik sebesar Rp7,56 miliar di 2024.

Adapun, untuk belanja modal (capital expenditure/capex) MEJA menganggarkan sebesar Rp30 milar untuk mengembangkan berbagai proyek perseroan.

Pada masa mendatang, MEJA telah merinci sebuah strategi yang bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan bisnisnya. Rencana ini mencakup inisiatif seperti pembangunan workshop baru, dengan fokus pada peningkatan kapasitas produksi perusahaan. 

Selain itu, MEJA berencana untuk mendirikan experience center di beberapa lokasi yang strategis, sebagai upaya untuk memperluas cakupan target pemasaran perusahaan.

Pada aksi korporasi IPO, emiten dengan kode ticker MEJA ini melepas sebanyak-banyaknya 480 juta saham dengan nominal Rp20 per saham atau setara 25,03% dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan. Penjamin emisi efek dari IPO adalah PT MNC Sekuritas.

Alhasil, dengan harga penawaran awal Rp103 per saham, maka MEJA berpeluang meraup dana segar Rp49,44 miliar. Perusahaan juga berencana menerbitkan 480 juta Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma kepada para pemegang saham baru perseroan.

Adapun, dana hasil IPO MEJA rencananya digunakan untuk pembelian aset tetap dan peralatan, kemudian sewa bangunan, kendaraan, dan pengembangan sistem informasi. Sebagian besar dana hasil IPO tersebut akan dialokasikan untuk modal kerja seperti pembelian bahan baku, biaya kontraktor, desain interior, dan pengadaan furnitur.

Sebagai informasi, perseroan memiliki beberapa klien perusahaan besar seperti Bank Mandiri (BMRI), Bank BJB (BJBR), Traveloka hingga Goodyear. MEJA pun membidik proyek hingga Rp200 miliar tahun ini. 

“Totalnya untuk proyek yang lagi pitching itu hampir Rp200 miliar. Sedangkan proyek yang on-going itu sekitar Rp18 miliar,” pungkasnya.

--------------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper