Bisnis.com, JAKARTA -- Otoritas keuangan atau Securities and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat mengingatkan investor kripto untuk waspada meski Bitcoin telah disetujui sebagai ETF.
ETF adalah reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya dapat diperdagangkan di Bursa Efek.
Seperti diketahui, SEC untuk pertama kalinya menyetujui ETF beralaskan Bitcoin pada Kamis (11/1/2024). Persetujuan ini digembar-gemborkan sebagai peristiwa penting bagi sektor aset digital senilai sekitar US$1,7 triliun.
SEC menyetujui investor jumbo seperti BlackRock, Invesco, hingga Fidelity untuk membentuk ETF.
Persetujuan ini menjadi fenomenal karena SEC dalam 10 tahun terakhir menentang pembentukan ETF berbasis aset kripto. ETF bitcoin pertama kali diusulkan oleh Tyler dan Cameron Winklevoss pada 2013.
“Meskipun kami menyetujui pencatatan dan perdagangan saham spot Bitcoin ETF tertentu hari ini, kami tidak menyetujui atau mendukung Bitcoin,” kata Ketua SEC Gary Gensler dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Bloomberg, Kamis (11/1/2024).
Baca Juga
Gary mengingatkan investor harus tetap berhati-hati terhadap berbagai risiko yang terkait dengan Bitcoin dan produk turunannya (ETF). Termasuk produk kripto lainnya.
Seperti diketahui, persetujuan ETF Bitcoin kali ini juga ditopang keputusan pengadilan. Keputusan penting ini diambil setelah Grayscale Investments meraih kemenangan penting atas SEC. Pengadilan banding federal membatalkan penolakan SEC atas permohonan Grayscale untuk menjadikan Bitcoin alas ETF. Pengadilan menyebut penolakan tersebut 'sewenang-wenang dan berubah-ubah' setelah komisi gagal menjelaskan perlakuan berbeda terhadap produk serupa yakni Produk Berjangka Bitcoin. Produk terkait Bitcoin berjangka itu disetujui pada tahun 2021.
Kekalahan SEC terhadap Grayscale adalah salah satu alasan mengapa SEC menyetujui permohonan tersebut, kata Gensler dalam pernyataan hari Selasa.
“Berdasarkan keadaan ini dan hal-hal yang dibahas lebih lengkap dalam perintah persetujuan, saya rasa jalan ke depan yang paling berkelanjutan adalah dengan menyetujui pencatatan dan perdagangan saham spot Bitcoin ETP ini,” kata Gensler.
Bitcoin kembali naik menuju rekor tertinggi meski masih jauh di bawah harga puncaknya pada 2021. Bitcoin secara singkat telah mencapai level US$47.000 dari US$30.000. Penyebabnya, ETF memungkinkan investor untuk mendapatkan paparan token melalui perdagangan pasar modal yang telah dikenal selama ini.
“Persetujuan tersebut berarti bahwa investor ritel dan institusi sekarang memiliki kemampuan untuk mendiversifikasi portofolio mereka dengan eksposur kripto tanpa khawatir tentang masalah rumit dalam penyimpanan,” kata Campbell Harvey, profesor keuangan di Duke University.