Bisnis.com, JAKARTA – Mandiri Sekuritas memproyeksikan aset keuangan khususnya IHSG masih akan stabil di tengah sentimen suku bunga The Fed dan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana memperkirakan tahun depan pertumbuhan Earnings Per Share (EPS) IHSG dapat tumbuh di level high-single-digit atau satu digit tertinggi dengan potensi dividend yield sebesar 4%. Meski demikian, Oki belum merincikan target IHSG 2024.
“Pertumbuhan ekonomi nasional yang cukup solid dan berlanjut tetap resilien di angka 4,5%-5,3% membuat investasi pasar modal tetap menjadi pilihan,” katanya kepada Bisnis, dikutip Minggu (10/12/2023).
Oki menjelaskan bahwa penurunan suku bunga the Fed sudah menjadi katalis pendorong bursa saham dan obligasi sejak awal November. Hal tersebut terlihat dari perubahan ekspektasi pasar terhadap suku bunga yang telah mencapai puncaknya dibandingkan ekspektasi sebelumnya yaitu suku bunga akan tinggi dalam waktu yang lama.
Secara historis, menurut Oki puncak kebijakan ketat moneter atau peningkatan suku bunga oleh The Fed memberikan dampak positif terhadap aset keuangan, terutama pasar negara berkembang seperti Indonesia yang juga didukung oleh penurunan nilai tukar mata uang dolar.
“Dalam 50 tahun terakhir, dapat dilihat terjadi 9 kali siklus pengetatan suku bunga oleh The Fed dan pasar emerging market termasuk Indonesia rata-rata memberikan imbal hasil yang positif dan di atas negara-negara maju sekitar 12 bulan setelah kenaikan suku bunga Fed yang terakhir,” katanya.
Baca Juga
Di sisi lain, hingga akhir 2023, Mandiri Sekuritas memproyeksikan IHSG akan berada di level 7.180. Target ini hampir tercapai jika melihat penutupan perdagangan Jumat (8/12/2023) lalu.
Sampai dengan penutupan perdagangan Jumat lalu, IHSG mencatatkan level Rp7.159 atau mengalami kenaikan sebesar 0,35%. Secara year to date, IHSG telah mengalami peningkatan sebesar 4,51%. Perdagangan Jumat ditutup dengan 228 saham menguat, 297 saham melemah, serta 240 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp11.506,11 triliun.
Seiring dengan prediksi kondisi pasar tersebut, Mandiri Sekuritas merekomendasikan beberapa sektor yang menarik untuk dicermati, setidaknya hingga akhir tahun di antaranya komoditas, infrastruktur, pariwisata dan manufaktur bernilai tinggi seperti electric vehicle yang mendukung potensi kinerja ekonomi nasional Indonesia.