Bisnis.com, JAKARTA – Emiten BUMN PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencetak laba bersih sebesar Rp239,72 miliar pada kuartal III/2023, naik 70% secara tahunan.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, Kamis (2/11/2023), PTPP membukukan pendapatan usaha sebesar Rp12,22 triliun. Jumlah ini melemah 9,18 secara year-on-year (YoY).
Turunnya pendapatan perusahaan disebabkan oleh melemahnya segmen jasa konstruksi, yang sepanjang Januari-September 2023, meraup Rp9,92 triliun atau turun 8,19% YoY.
Sementara itu, segmen rekayasa, pengadaan, dan konstruksi atau engineering-procurement-construction (EPC) membukukan pendapatan Rp1,38 triliun, meningkat 73,58% secara tahunan.
Di tengah meningkatnya pendapatan usaha, beban pokok pendapatan PTPP terkoreksi 9,77% YoY menjadi Rp10,5 triliun. Hal ini diakibatkan mayoritas beban pokok yang berasal dari pos jasa konstruksi mengalami penurunan secara tahunan.
Melalui perolehan pendapatan dan beban tersebut, PTPP mengakumulasikan laba kotor sebesar Rp1,71 triliun atau terkoreksi 5,43% dari torehan tahun sebelumnya.
Baca Juga
Akan tetapi, setelah diakumulasikan dengan pendapatan dan beban lainnya, PTPP mampu mencetak laba bersih senilai Rp239,72 miliar atau naik 70% YoY. Adapun laba per saham juga naik 69,57% YoY, dari level Rp23 menuju Rp39 per lembar.
Hingga kuartal III/2023, perseroan membukukan total aset sebesar Rp59,31 triliun atau naik 2,96% year-to-date (YtD). Adapun liabilitas melesat 41,90% YtD menjadi Rp44,21 triliun, sementara ekuitas mencapai Rp15,09 triliun atau meningkat 1,87% YtD.
Adapun arus kas setara kas pada akhir periode September 2023 mencapai Rp2,95 triliun atau merosot sebesar 36,49% YoY dari posisi sebelumnya Rp4,65 triliun.
Sementara itu, sepanjang periode Januari-September lalu, PTPP telah mengakumulasikan perolehan nilai kontrak baru sebesar Rp23,67 triliun.
Sekretaris Perusahaan PTPP Bakhtiyar Efendi menuturkan bahwa terdapat beberapa proyek yang mencatatkan nilai kontrak tertinggi. Pertama, proyek The North-South Commuter Railway (NSCR)–S3C yang memiliki nilai kontrak Rp2,19 triliun.
Kedua, terdapat proyek Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg (Kataraja) Seksi 1 dengan catatan nilai kontrak sebesar Rp1,57 triliun, selanjutnya adalah proyek The North-South Commuter Railway – S01 senilai Rp1,36 triliun.
“Adapun sisa orderbook yang dimiliki PTPP sampai dengan kuartal III/2023 relatif masih sama sekitar Rp60 triliun,” ujar Bakhtiyar kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.
PTPP juga diketahui menggarap 10 proyek di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sampai dengan Agustus lalu, dengan progres pembangunan yang diklaim berjalan sesuai target.