Bisnis.com, JAKARTA – Emiten konstruksi pelat merah PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mengumbar sederet capaian proyek strategis nasional yang diraih perusahaan selama empat tahun masa kepemimpinan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN.
Direktur Utama PTPP Novel Arsyad menyebutkan saat ini perseroan dipercaya untuk mengerjakan 30 proyek strategis nasional (PSN). Dari jumlah tersebut, sebanyak 10 proyek telah diselesaikan pada tahun ini dan 20 proyek masih dalam tahap pengerjaan.
Dari sektor PSN yang digarap, terdapat 37% proyek Bendungan, lalu 26% proyek pembangunan jalan tol, 13% proyek fasilitas prasarana transportasi seperti bandara dan pelabuhan, sisanya proyek pos lintas batas, serta Proyek EPC dan infrastruktur lainnya.
“Proyek-proyek strategis nasional yang dikerjakan PTPP merupakan proyek yang memiliki dampak besar terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat dan meningkatkan daya saing Indonesia,” kata Novel dalam keterangan resmi, Selasa (24/10/2023).
Sepanjang tahun ini, PTPP bersama emiten BUMN Karya lainnya yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) telah mendapatkan dua paket proyek commuter railway di Filipina yang telah ditandatangani pada Juli 2023 dengan total nilai kontrak 3,5 Triliun.
Proyek tersebut diharapkan meningkatkan konektivitas antarwilayah dan mengurangi kemacetan Ibu Kota Manila. Hal ini sekaligus membuktikan selama masa transformasi BUMN, perseroan memiliki kompetensi dan mampu meraih proyek pada level global.
Baca Juga
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bakhtiyar Efendi menambahkan PTPP turut mengerjakan proyek di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, seperti kantor presiden, istana negara, dan kantor kementerian sekretariat negara yang ditargetkan selesai 2024.
“Saat ini progress proyek Kantor Presiden mencapai 47,9%, proyek Istana Negara mencapai 31.76%, dan proyek kantor kementerian sekretariat negara mencapai 31,44%,” tutur Bakhtiyar.
Sampai dengan kuartal III/2023, PTPP telah mengantongi nilai kontrak baru sebesar Rp23,67 triliun. Perolehan ini, salah satunya, disumbangkan oleh proyek The North-South Commuter Railway (NSCR) – S3C yang memiliki nilai kontrak Rp2,19 triliun.
Selain itu, ada pula proyek Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg (Kataraja) Seksi 1 dengan nilai kontrak Rp1,57 triliun, dan proyek The North-South Commuter Railway – S01 mencapai Rp1,36 triliun.
“Adapun sisa order book yang dimiliki PTPP sampai dengan kuartal III/2023 relatif masih sama sekitar Rp60 triliun,” ujar Bakhtiyar.