Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan farmasi PT Ikapharmindo Putramas bakal menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham dengan membidik dana segar maksimal Rp60,64 miliar
Mengutip dokumen prospektus awal perseroan pada Kamis (19/10/2023), calon emiten yang akan menggunakan kode saham IKPM ini berencana menerbitkan sebanyak-banyak 336,93 juta saham dengan nilai nominal sebesar Rp100. Jumlah tersebut setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Adapun, IKPM menetapkan harga penawaran di rentang Rp160 hingga Rp180 per lembar saham. Artinya, perseroan berpeluang untuk meraup dana segar IPO sekitar Rp53,90 miliar-Rp60,64 miliar.
Terkait rencana pengunaan dana hasil penawaran umum, perseroan akan mengalokasikan sekitar 50% dana segar IPO untuk belanja barang modal dengan rincian sebanyak 66,67% untuk renobasi gedung pabrik di Rancaekek, Sumedang, dan 33,33% sisanya untuk pembelian mesin kepada pihak ketiga.
Kemudian, sekitar 50% persen dana segar IPO akan digunakan IKMP untuk menambah kemampuan dan memperkuat dana kas perusahaan untuk membiayai kegiatan modal kerja perseroan, meliputi pembelian bahan baku dan biaya pemasaran untuk menunjang perkembangan produk perseroan, baik di pasar maupun e-commerce.
Sebagaimana diketahui, Ikapharmindo Putramas merupakan salah satu perusahaan farmasi di tanah air yang resmi didirikan pada 1978. Perseroan melaksanakan sejumlah kegiatan usaha utama, seperti industri produk farmasi untuk manusia, industri produk obat tradisional untuk manusia, industri kosmetik, industri bahan farmasi, industri kertas tissue, dan lainnya.
Selain itu, IKPM juga menjalankan kegiatan usaha penunjang, yakni usaha pergudangan dan penyimpanan yang mencakup kegiatan penyimpanan barang sementara sebelum dikirim ke tujuan akhir.
Indikasi Jadwal IPO Ikapharmindo Putramas
1. Masa penawaran awal: 23-20 Oktober 2023
2. Tanggal efektif: 31 Oktober 2023
3. Tanggal penjatahan: 8 November 2023
4. Tanggal distribusi saham: 9 November 2023
5. Tanggal pengembalian uang pesanan: 9 November 2023
6. Perkiraan tanggal pencatatan pada Bursa Efek Indonesia (BEI): 10 November 2023