Bisnis.com, JAKARTA – Emiten farmasi yang baru IPO, PT Ikapharmindo Putramas Tbk. (IKPM) memilih untuk menjadi perusahaan tercatat karena melakukan ekspansi bisnis.
Direktur Utama Ikapharmindo Putramas Kartono mengatakan IKPM melakukan penawaran umum perdana saham untuk dapat mengembangkan kegiatan usahanya.
“Kami ingin berpartisipasi di pasar modal sebagai pelaku industry farmasi dan strategi meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan dan tata kelola usaha yang baik,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (8/11/2023).
Kartono optimistis IKPM memiliki prospek bisnis yang cerah dan menargetkan bisa memberikan nilai tambah bagi para investor.
“Kami memiliki profil imbalan risiko yang menarik, memberikan paparan terhadap tren yang berkembang di industry kesehatan konsumen, kosmetik dan perawatan bayi,” ungkapnya.
Kartono menambahkan peningkatan anggaran layanan kesehatan pada 2024 juga akan mendorong pemasukan dalam sektor farmasi.
Baca Juga
IKPM melepas hingga 336,93 juta saham atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah proses IPO dengan harga penawaran Rp165 per saham. Dalam aksi korporasinya perseroan menargetkan dapat meraup dana segara Rp55,59 miliar.
Seperti diketahui, IKPM merupakan salah satu perusahaan farmasi di Tanah Air yang resmi didirikan pada 1978. Kegiatan usaha utama perseroan meliputi industri produk farmasi, industri produk obat tradisional, industri kosmetik, industri bahan farmasi, industri kertas tissue, dan lainnya.
Saham IKPM melesat 34,55% hampir menembus auto rejection atas (ARA) pada debut perdagangan pagi ini, atau 57 poin ke level Rp222 per saham. Sehingga, harga perdana saham perdana IKPM di atas harga penawaran awal yang ditetapkan di Rp165 per saham.
Saham IKPM mencatatkan frekuensi transaksi saat pembukaan perdagangan sebanyak 1.116 kali dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 61.525 saham. Nilai transaksi (turnover) IKPM pagi ini pun tembus Rp1,37 miliar.