Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham RGAS, MSTI, IKPM Listing Hari Ini, BEI Himpun Dana IPO Rp53,88 Triliun

BEI berpeluang himpun total dana IPO Rp53,88 triliun hingga hari ini, Rabu (8/11/203), seiring dengan listingnya 3 emiten baru, yakni RGAS, MSTI dan IKPM.
BEI berpeluang menghimpun dana IPO hingga Rp53,88 triliun pada hari ini, Rabu (8/11/203), seiring dengan listingnya 3 emiten baru, yakni RGAS, MSTI dan IKPM. Bisnis/Arief Hermawan P
BEI berpeluang menghimpun dana IPO hingga Rp53,88 triliun pada hari ini, Rabu (8/11/203), seiring dengan listingnya 3 emiten baru, yakni RGAS, MSTI dan IKPM. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA —  Bursa Efek Indonesia (BEI) berpeluang menghimpun total dana IPO Rp53,88 triliun hingga hari ini, Rabu (8/11/203), seiring dengan listingnya 3 emiten baru, yakni PT Kian Santang Muliatama Tbk. (RGAS), PT Mastersystem Infotama Tbk. (MSTI), dan PT Ikapharmindo Putramas Tbk. (IKPM).

Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, terdapat 74 perusahaan yang telah mencatatkan sahamnya di BEI tahun ini, dengan dana yang dihimpun Rp53,11 triliun.

Dengan listingnya saham RGAS, MSTI dan IKPM hari ini, maka fund rise di BEI akan menembus Rp53,88 triliun. Dan mengantarkan jumlah total perusahan tercatat di Bursa menjadi 902 perusahaan.

Sementara itu, lanjut Iman, apabila pihaknya terus mencermati kondisi jumlah perusahaan tercatat di berbagai bursa global per September 2023, mayoritas masih mengalami pertumbuhan walaupun di level 1-3%.

"Dan pertumbuhan tertinggi yang masih tercatat di bursa kita dengan peningkatan sebesar 7,9%," kata Iman dalam CEONetworking, Selasa (7/11/2023).

Selanjutnya, kata dia, berdasarkan EY Global IPO Trends kuartal III/2023, BEI berada pada peringkat kelima dari sisi jumlah IPO secara bursa global dan peringkat ke-7 dari sisi raihan dana.

Dari sisi permintaan, kata Iman, terdapat 1,6 juta investor pasar modal baru sepanjang 2023 yang menjadikan total jumlah investor di pasar modal Indonesia mencapai 11,9 juta investor atau tumbuh 5 kali lipat dalam 5 tahun terakhir. Investor ini didominasi oleh investor muda atau generasi milenial dan gen Z.

"Ke depannya, tentu BEI akan senantiasa melakukan penyempurnaan dan peluncuran produk baru untuk menyediakan produk investasi yang bervariasi untuk dapat menunggu kebutuhan investor pasar modal," ucap Iman.

Saham RGAS, MSTI, IKPM Listing Hari Ini, BEI Himpun Dana IPO Rp53,88 Triliun

IPO RGAS, MSTI dan IKPM

Berdasarkan data e-IPO, RGAS, MSTI dan IKPM telah menjalankan masa penawaran umum sejak 2 November 2023, dan selesai pada 6 November 2023.

Kian Santang Muliatama (RGAS) sebagai calon emiten yang bergerak di industri perdagangan besar mesin peralatan dan perlengkapan lainnya, instalasi mekanikal, instalasi minyak dan gas itu melepas sebanyak 334,20 juta saham atau setara 22,90% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah proses IPO.

RGAS telah mematok harga IPO pada level Rp120 per saham dan mengincar dana segar sebesar Rp40,10 miliar.

Selain menawarkan saham biasa, RGAS juga mengeluarkan waran seri I sebanyak 200,52 juta lembar atau setara dengan 17,82% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.

Waran seri I ini memiliki nominal Rp40 dengan harga pelaksanaan sebesar Rp210 per saham. Adapun rasio waran seri I dengan saham biasa adalah 1 banding 3 artinya setiap kepemilikan 3 saham RGAS berhak atas 1 lembar waran seri I.

Sementara itu, IKPM melepas hingga 336,93 juta saham atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah proses IPO dengan harga penawaran Rp165 per saham. Dalam aksi korporasinya perseroan menargetkan dapat meraup dana segara Rp55,59 miliar.

Sebagaimana diketahui, Ikapharmindo Putramas merupakan salah satu perusahaan farmasi di tanah air yang resmi didirikan pada 1978. Perseroan melaksanakan sejumlah kegiatan usaha utama, seperti industri produk farmasi untuk manusia, industri produk obat tradisional untuk manusia, industri kosmetik, industri bahan farmasi, industri kertas tissue, dan lainnya.

Terakhir, Mastersystem Infotama (MSTI) melepas sebanyak 470,82 juta saham atau setara 15% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah proses IPO dengan harga penawaran Rp1.355 per saham. Calon emiten yang bergerak di bidang solusi, integrasi dan pemeliharaan sistem teknologi informasi itu berharap mendapatkan dana segar sebanyak Rp637,97 miliar.

MSTI juga mengadakan Program Opsi Kepemilikan Saham kepada Manajemen dan Karyawan (Management Employee Stock Option Program/MESOP) dengan menerbitkan saham baru maksimal 80,04 juta saham biasa atas nama atau sebesar-besarnya 3% dari modal ditempatkan dan disetor.

Saham RGAS, MSTI, IKPM Listing Hari Ini, BEI Himpun Dana IPO Rp53,88 Triliun

Prospek Saham RGAS, MSTI dan IKPM

Analis Kiwoom Sekuritas Vicky Rosalinda mengatakan, dilihat dari sisi valuasi, RGAS memiliki price earning (PE) sebesar 52,7 kali, atau overvalued dibandingkan rata-rata industri di 19,6 kali.

"Sama halnya dengan price to book value (PBV) sebesar 1,92 kali atau overvalued dibanding rata-rata industri 1,18 kali, dan rasio harga terhadap penjualan [price to sales/PS] 4,72 kali, overvalued dibanding rata-rata industri 4,5 kali," ujar Vicky kepada Bisnis, (8/11/2023).

Dia bilang, dari pendapatan konsolidasi per April 2023, RGAS mengalami peningkatan sebesar 71,83% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan pada sisi bottom line menyusut hingga April 2023 menjadi Rp1,21 miliar atau turun sebesar 14,2% yoy.

Kedua, IKPM yang melaporkan pendapatan hingga April 2023 sebesar Rp143,3 miliar atau meningkat sebesar 8%. Begitu juga laba bersih yang ikut meningkat 65% atau Rp7,8 miliar jika dibandingkan dengan periode sebelumnya Rp4,7 miliar.

"Emiten IKPM memiliki PE 12,9 kali atau undervalued dibanding rata-rata industri 29,2 kali. PBV sebesar 1,16 kali, undervalued dari rata-rata industri 2,08 kali, dan PS 1,94 kali atau undervalued dibanding rata-rata industri 2 kali," jelas Vicky.

Terakhir, Mastersystem Infotama. Vicky mengatakan, MSTI memiliki PE sebesar memiliki 32,3 kali, atau overvalued dibandingkan rata-rata industri 17,4 kali. Sedangkan PBV 2,28 kali, atau undervalued dibanding rata-rata industri 5,37 kali. Sementara price to sales (PS) 5,85 kali atau overvalued dibanding rata-rata industri 0,99 kali.

Dari laporan keuangan MSTI, pendapatan per April 2023 sebesar Rp745.2 miliar atau naik 16,5% yoy dibandingkan dengan periode tahun lalu yang sama, dan dari sisi bottom line atau laba bersih juga ikut meningkat sebesar 17% atau Rp49,67 miliar.

"Perhitungan dari nilai asumsi laba bersih terhadap total emisi IKPM dan MSTI berada di 39% dan 21%, sedangkan RGAS hanya 8% jadi kurang menarik, ditambah kondisi overvalued dari sisi PE, PBV, PS," pungkas Vicky.

Di lain sisi, Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project, William Hartanto mengatakan, beberapa faktor yang memengaruhi daya tarik saham IPO dilihat dari sektornya, tujuan IPO, track record underwriter, serta berapa persen saham yang dilepas ke publik.

William bilang, jika sektor sedang banyak dilirik, maka spekulan meningkat dan akan lebih menarik. Lalu, jika persentase saham publik di bawah 20%, itu lebih mudah naik harganya namun kurang likuid.

Lebih lanjut, menurutnya jika underwriter memiliki track record yang bagus, maka sahamnya akan tinggi peminat. Hal itu juga selaras jika tujuan IPO untuk ekspansi, maka sahamnya akan lebih disukai oleh investor.

"Menurut saya akan paling menarik adalah MSTI, dengan persentase saham publik 15%. Disusul IKPM yang 20% dan sentimen penguatan saham-saham rumah sakit. Terakhir RGAS," pungkas William kepada Bisnis.

Pipeline IPO

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan hingga saat ini terdapat 29 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI.

Secara jadwal, kata Nyoman, sekitar 8 perusahaan akan melakukan pencatatan perdana saham pada tahun 2024. Sementara 20 perusahaan tercatat dijadwalkan akan melantai di Bursa tahun ini.

"Namun, itu tergantung bagaimana pace mereka, kecepatan mereka untuk merespons pertanyaan-pertanyaan dari regulator sehingga terpenuhi atau tidak," kata Nyoman ditemui di CEONetworking 2023, di Jakarta, Selasa (7/11/2023).

Di antara 29 calon perusahaan tercatat tersebut, sebanyak 17 perusahaan merupakan perusahaan dengan aset skala menengah dengan jumlah aset antara Rp50-Rp250 miliar. Sementara itu, 12 perusahaan merupakan aset skala besar dengan jumlah aset di atas Rp250 miliar.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper