.jpg){kind=small}
Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten anyar PT Kokoh Exa Nusantara Tbk. (KOCI) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 20 persen sepanjang 2023 menjadi sekitar Rp80,19 miliar. Pertumbuhan pendapatan salah satunya akan ditopang oleh pembangun perumahan murah atau Kredit Kepemilikan Rumah (KPR).
Direktur Utama Kokoh Exa Nusantara Kan Eddy mengatakan saat ini KOCI mengantongi izin lokasi (KKPR) seluas 300 hektare yang nantinya akan akan dibangun 25.000 unit rumah. Sepanjang 2023, unit yang telah memperoleh Nomor Unit Pemesanan (NUP) sebanyak 2.300 buah. Adapun 1.300 unit telah diserahkan ke pemesan dan tersisa 1.000 unit lagi untuk dikerjakan di tahun ini dan tahun depan.
“Nilai investasi seluruhnya sebesar Rp120 miliar untuk 25.000 unit dan Rp50 miliar untuk 2.300 unit,” kata Eddy saat kembali dikonfirmasi Bisnis, Jumat (6/10/2023).
Sejalan dengan program perumahan murah, KOCI juga akan melakukan penambahan lahan atau program surplus lahan sekitar 600 hingga 1.000 hektare dalam 10 tahun. Surplus lahan yang dimaksud dapat dilakukan dengan cara pembangunan 10 hektare diiringi dengan pembelian lahan lebih dari 10 hektare.
Selain memiliki segmen penjualan rumah tapak, KOCI juga didukung oleh jasa konstruksi. Jasa konstruksi yang dimaksud adalah teknologi konstruksi KOCI yang dapat mempersingkat waktu penyerahan unit kepada pemesan. Teknologi tersebut memungkinkan KOCI menyerahkan unit setelah 11 hari selesai konstruksi.
Hingga akhir Maret 2023, KOCI tercatat membukukan pendapatan bersih senilai Rp18,29 miliar atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp11,70 miliar.
Sementara itu, beban pokok pendapatan perusahaan meningkat dari posisi Rp5,44 miliar menjadi Rp11,04 miliar per kuartal I/2023.
Baca Juga
Alhasil, KOCI membukukan laba kotor sebesar Rp7,24 miliar atau meningkat dibandingkan akhir Maret 2022 yakni Rp6,26 miliar. Setelah diakumulasikan dengan berbagai pendapatan dan beban lainnya, KOCI mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp4,27 miliar per Maret 2023.
Jumlah ini menurun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, Rp4,65 miliar.
Di sisi lain, total aset perusahaan per 31 Maret 2023 mencapai Rp77,79 miliar, diikuti dengan jumlah liabilitas sebesar Rp25,42 miliar, dan ekuitas senilai Rp52,36 miliar.
